Alat Berat Dibakar, Ahok Tambah Personel ke Kampung Pulo

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 20 Agu 2015 11:23 WIB
"Tidak apa-apa. Bakar saja terus. Kami akan kirimkan pasukan lebih banyak," kata Ahok yang tetap akan melakukan penertiban.
Penertiban rumah di Kampung Pulo berujung pada kerusuhan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penggusuran warga di wilayah Kampung Pulo pada Kamis (20/8) masih berlangsung ricuh. Bahkan warga pun sempat membakar alat berat yang digunakan untuk merobohkan bangunan.

Menanggapi aksi anarkis tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik pitam. Ia bahkan mempersilakan warga melanjutkan aksinya.

"Tidak apa-apa. Bakar saja terus. Kami akan kirimkan pasukan lebih banyak," kata Ahok, sapaan akrab Basuki saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (20/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggusuran yang dilakukan sejak pagi memang berlangsung ricuh. Negosiasi yang sempat dilakukan secara langsung pun gagal. Bentrok antara warga dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pun tak terelakkan.

Kendati terus mendapat penolakan Ahok tetap menginstruksikan proses penggusuran harus tetap berjalan. Sebab, di kawasan itu akan dibangun rumah susun.


"Ya mau tidak mau harus tetap jalan," kata gubernur yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/8).

Bentrokan yang terjadi antara warga dan Satpol PP mulai pecah saat alat berat bergerak menghancurkan bangunan milik warga. Satpol PP pun dilempari warga dengan batu.

Untuk menghalau bentrokan, pihak kepolisian pun menyemprotkan gas air mata. Warga yang ketahuan melempat batu pun diamankan.

Sebelum melakukan penggusuran secara paksa pagi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sebenarnya sudah beberapa kali bernegosiasi dengan warga. Namun, sampai saat ini masih saja ada penolakan.

Warga yang menolak umumnya mendirikan bangunan di atas tanah negara dan tidak mau direlokasi ke rumah susun Jatinegara Barat.

Mengetahui penolakan tersebut tidak akan selesai pihak Pemprov DKI pun akhirnya melakukan penggusuran secara paksa.

"Yang tidak mau, akan kami gusur. Jadi Presiden dan Gubernur DKI Jakarta saja cuma butuh persetujuan 50 persen plus satu," kata Ahok, sapaan akrab Basuki saat ditemui di Balai Kota, Rabu (5/8).

Ahok mengatakan 80 persen warga Kampung Pulo pun sudah bersedia untuk dipindahkan ke rumah susun Jatinegara Barat. Sementara lahan bekas penggusuran akan digunakan untuk membangun rumah susun lagi.

Dengan jumlah suara persetujuan tersebut, maka tak ada lagi alasan lagi bagi Ahok untuk tidak menggusur warga Kampung Pulo yang bersikeras tinggal dan tak mau dipindahkan.

"Mereka tanpa izin mendirikan bangunan diatas tanah negara. Kalau mereka menuntut ganti rugi, lalu saya ganti, saya yang ditangkap," ujar Ahok.

"Kami bilang tidak bisa ganti rugi, tapi kami menyediakan rusun. Tapi mereka ngotot, rusun mau, duit mau. Kebiasaan, sudahlah kami gusur," kata dia. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER