Soal Bentrok Kampung Pulo Ahok Sebut Satpol PP Juga Manusia

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 10:42 WIB
Ahok menyayangkan Satpol PP selalu disalahkan jika terjadi bentrokan atau ricuh dalam proses penggusuran.
Warga berdebat dengan Satpol PP saat penggusuran Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2015). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah melaksanakan penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, sesuai prosedur. Terjadinya insiden bentrokan, tambahnya, diakibatkan karena ada pihak yang memulai.

"Kami tidak mau kekerasan. Kalau kamu nimpuk saya, saya tutupin gimana? Yang lempar duluan siapa?" kata Ahok, sapaan akrab Basuki saat ditemui di kawasan Pluit, Jakarta, Jumat (21/8).

Banyaknya pihak yang menilai Satpol PP melakukan tindakan anarki dalam proses penggusuran, menurut Ahok, hal itu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Kata dia masyarakat hanya memutarbalikkan fakta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati ada pemukulan oleh Satpol PP itu pun bagian dari bentuk pembelaan diri mereka. (Baca juga: Cerita Ahok di Balik Penggusuran Kampung Pulo)

"Kalau saya pukul kamu sekarang, kamu mau balas tidak kira-kira? Kamu hujat kan. Kamu pasti mikir," ujarnya.

Ia sungguh menyayangkan Satpol PP selalu disalahkan jika terjadi bentrokan atau ricuh dalam proses penggusuran. Entah itu saat menggusur bangunan liar atau pedagang kaki lima (PKL).

Padahal menurut dia, di lapangan justru warga atau PKL yang memicu terjadinya bentrokan. Ia pun heran kenapa masyarakat tidak pernah mau peduli dengan nasib petugas Satpol PP.

"Sekarang Satpol PP luka-luka, ditusuk PKL tidak pernah Anda bilang tidak manusiawi. Memang Satpol PP kami bukan manusia?" ujarnya.

"Jadi kalau PKL menyerang kami, kami yang salah? Enak saja," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Sebelumnya, Ahok mengatakan akan menggugat orang-orang yang terbukti menjadi pelaku kekerasan saat penggusuran Kampung Pulo berlangsung. Ia juga menyatakan, meski jatuh korban, penggusuran akan tetap berjalan. (Baca juga: Rusun Jatinegara Barat Punya Fasilitas Bagus, Mengapa Ditolak)

"Kami akan gugat. Makanya saya bilang tangkap mereka. Kalau tidak negara rusak kalau semua orang bisa seenaknya," kata Ahok, sapaan akrab Basuki saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/8).

Data terakhir menyebutkan, ada 12 orang yang menjadi korban akibat bentrokan yang terjadi antara warga dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kampung Pulo. Dua orang di antaranya merupakan petugas Satpol PP dan 10 lainnya adalah warga.

Terkait biaya perawatan, Ahok mengatakan hanya akan memberikan uang kepada petugas Satpol PP. Sementara pasien lainnya ia serahkan kepada BPJS Kesehatan.

"Itu BPJS Kesehatan yang tanggung. Saya kasih duit anggota yang kena. Kasih duit saja," ujarnya.

Kendati jatuh korban, Ahok menegaskan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak akan mundur atau berhenti melakukan penggusuran. Apapun yang terjadi, penggusuran adalah keputusan akhir. (Baca juga: Kampung Pulo Masalah Lama Yang Dibiarkan Tak Selesai)

"Kami tidak mau mundur pokoknya. Kalau mundur rusak nih bisa," kata Ahok.

BACA FOKUS: Rusuh Penggusuran Kampung Pulo (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER