Jakarta, CNN Indonesia -- Pembongkaran di Kampung Pulo berlanjut hingga hari ini. Alat berat ditambah untuk mempercepat proses pembongkaran dengan total delapan alat berat yang dikerahkan.
"Alat berat di darat ada enam dan amphibi dua, jadi total delapan," kata Kukuh Hadi Santoso, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, di Kampung Pulo, Jumat (21/8).
Sehari sebelumnya Satpol PP mengerahkan lima alat berat di lokasi pembongkaran. Hingga saat ini ada puluhan rumah yang dibongkar. (Baca juga:
Warga Bukit Duri Pasrah Bila Bernasib Seperti Kampung Pulo)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin ada 55 yang dibongkar, sekarang dalam waktu satu jam ada 60 rumah, total ada 115, hari ini jam 11 istirahat sholat, abis itu kita lanjutkan," kata Kukuh.
Dirinya mengatakan akan berupaya keras untuk menyelesaikan secepat mungkin, meski ia tidak bisa memastikan akan selesai hari ini atau tidak. "Kita upayakan secepatnya, diharapkan dua tiga hari bisa selesai," ujarnya.
Kukuh menambahkan terkait penggusuran Bukit Duri, dirinya belum mengetahui kapan akan dilakukan. Menurutnya, nanti akan dilakukan sosialisasi sebelum dilakukan penggusuran di Bukit Duri.
"Untuk sisi seberang itu masuk Jakarta Selatan. Itu nanti, belum tahu kapan waktunya (penggusuran), yang pasti nanti akan kita sosialisasikan terlebih dahulu,"kata Kukuh. (Baca juga:
Di Tengah Kericuhan, Sa'Aning Pasrah Tinggalkan Rumah)
Proses penggusuran Kampung Pulo pagi ini terlihat kondusif dan tidak terjadi gesekan antara petugas dan warga. Berbeda dengan kemarin, sejak pagi tadi suasana Jalan Jatinegara Barat yang kemarin dipenuhi bebatuan hasil kericuhan, kini malah terlihat dipenuhi warga yang mondar-mandiri membawa perabot rumah tangga.
Dengan menggunakan berbagai macam alat angkut, warga memindahkan isi rumah mereka dari bantaran kali Ciliwung ke dua bangunan tinggi, yang berjarak kurang dari satu kilometer dari rumah yang telah mereka tempati selama puluhan tahun.
Heni (28) salah satu warga Kampung Pulo mengaku baru pindah karena hingga kemarin dia masih yakin dapat bertahan di rumahnya.
"Saya kemarin enggak kena gusur, cuma hari ini bakal kena gusur," kata Heni yang mengaku akan tinggal bersama satu orang anaknya di lantai empat, Jumat (21/8). (Baca juga:
Cerita Ahok di Balik Penggusuran Kampung Pulo)Heni mengatakan, dirinya tidak dipersulit ketika mengajukan diri untuk pindah. Dia juga mengatakan tidak mengeluarkan uang saat mengurus kepindahannya.
"Enggak ribet sih, cuma nyediain foto, KTP, materai. Duit sih enggak, cuma disuruh buka rekening Bank DKI Jakarta," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah melaksanakan penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, sesuai prosedur. Terjadinya insiden bentrokan kemarin, tambahnya, diakibatkan karena ada pihak yang memulai.
Data terakhir menyebutkan, ada 12 orang yang menjadi korban akibat bentrokan yang terjadi antara warga dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kampung Pulo. Dua orang di antaranya merupakan petugas Satpol PP dan 10 lainnya adalah warga. (Baca juga:
Ahok Minta Perusuh di Kampung Pulo Ditangkap)
Terkait biaya perawatan, Ahok mengatakan hanya akan memberikan uang kepada petugas Satpol PP. Sementaa pasien lainnya ia serahkan kepada BPJS Kesehatan.
(pit)