Kepala Satpol PP Belum Terima Laporan Ada Korban Salah Pukul

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 11:46 WIB
Kukuh Hadi Santoso menyebut, jika benar anggotanya terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap warga, maka dia akan menyerahkan urusan ke polisi.
Satpol PP berusaha mengamankan warga yang bertindak anarkis saat penggusuran rumah warga di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bentrokan yang terjadi antara aparat dan warga Kampung Pulo dalam proses penggusuran kemarin (20/8) tidak hanya menimbulkan korban dari kedua belah pihak. Salah satu warga Balimester, Jatinegara, yang letaknya berseberangan dengan Kampung Pulo, disebut-sebut menjadi korban salah pukul aparat Satuan Polisi Pamong Praja.

Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengaku belum mendapat laporan tentang adanya korban. Menurut dia, saat proses penggusuran terjadi, pihaknya sangat kewalahan menertibkan warga.

Namun, Kukuh memastikan, jika benar anggotanya terbukti melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap warga, Kukuh akan menyerahkan urusan itu kepada polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya serahkan pada polisi, jika memang ada pelanggaran pidana," kata Kukuh saat dihubungi, Jumat (21/8).

Kalau menurut polisi anggotanya bersalah, Kukuh tentu akan memberikan sanksi. Tapi, sebelum itu terbukti, Kukuh belum akan memberikan sanksi.

"Saya tidak mau berandai-andai, tunggu hasil penyelidikan saja," ujarnya.

Eko Prasetyo, pria yang diketahui tinggal di Gang Banten VIII, Kelurahan Balimester, Jatinegara, telah dilarikan ke Rumah Sakit St.Carolus, Matraman, dengan kondisi babak belur.

Eko merupakan pemuda yang tinggal di kawasan di luar Kampung Pulo. Rumah yang ia tempati tidak termasuk target penggusuran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia disebut menjadi korban salah pukul aparat saat kericuhan antara sebagian warga Kampung Pulo dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat kepolisian terjadi kemarin.

Saat dipukuli, Eko diketahui sedang melintas di Jalan Jatinegara Barat untuk menjemput adiknya yang sekolah di SD Negeri 01 Balimester. Beberapa orang disebut melemparkan bogem mentah kepada Eko saat sedang berjalan kaki. Dari situ dia dirinya mengalami luka yang cukup parah pada bagian muka dan badan.

Eko dipukuli karena dianggap salah satu anggota masyarakat yang melakukan aksi ricuh melawan Satpol PP dan aparat kepolisian.

"Eko langsung dipukuli sampai luka oleh Satpol PP. Hasil rontgen dia terkena pukulan benda tumpul dari aparat. Padahal Eko tidak salah apa-apa," kata Yani yang merupakan sepupu korban saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (21/8).

Penggusuran warga Kampung Pulo memang berlangsung ricuh. Bentrokan bermula ketika warga mulai melemparkan batu ke aparat saat alat berat mulai merobohkan bangunan warga. Untuk menghalau bentrokan, pihak kepolisian pun melemparkan gas air mata. Warga yang ketahuan melempar batu langsung diamankan.

Sebelum melakukan penggusuran kemarin, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sebenarnya sudah beberapa kali bernegosiasi dengan warga. Namun, sampai saat ini masih saja ada penolakan.

Warga yang menolak umumnya mendirikan bangunan di atas tanah negara dan tidak mau direlokasi ke rumah susun Jatinegara Barat. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER