Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membangun rumah susun sederhana sewa di area tengah Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Kawasan tersebut saat ini masih dipadati pemukiman dan tidak masuk daftar kawasan yang akan digusur.
Ahok menuturkan, rencana itu merupakan hasil diskusi antara pemprov dengan Komunitas Ciliwung Merdeka yang sejak belasan tahun lalu melakukan pemberdayaan warga di Kampung Pulo.
"Saya mau tawarkan bisa tidak dibangun rusun di situ," kata Gubenur yang biasa disapa Ahok itu usai menghadiri Lebaran Betawi di Lapangan Banteng, Jakarta, kemarin.
(Baca juga: Ahok: Oknum Ormas Seperti Preman yang Jual Lapak di Ciliwung)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan rusun tersebut menurutnya tidak akan merugikan warga yang memegang sertifikat kepemilikan tanah. Ia mencontohkan, seorang warga memiliki sepetak tanah seluas 150 meter persegi akan mendapatkan lima unit rusun yang masin-masing luasnya 30 meter persegi.
Selain untuk warga Kampung Pulo, Ahok juga akan menawarkan rusunawa tesebut pada warga Bukit Duri Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan adalah target penggusuran selanjutnya setelah penataan Kampung Pulo Selesai.
Ia memperkirakan, jika rusunawa di Kampung Pulo terbangun masih ada sisa unit yang cukup untuk menampung warga Bukit Duri.
Sementara itu, disinggung soal recana pemanggilan DPRD DKI Jakarta terkait penggusuran dan bentrok Kampung Pulo, Ahok mengaku tidak takut. Ia berkata, apa yang ia programkan untuk Jakarta adalah yang terbaik bagi warga.
(Baca: Ahok Ajak Warga DKI Lawan Oknum Pejabat dan Ormas Penjajah)"Jangankan dipanggil DPRD, dipanggil Tuhan saja saya akan mengahadap kok," katanya.
Ia yakin penggusuran Kampung Pulo untuk penataan kawasan langganan banjir tersebut adalah langkah tepat. Apalagi penggusuruan disertai dengan relokasi warga ke rumah susun dengan fasilitas memadai.
(sur)