Ahok: Pendatang di Kampung Pulo Lakukan Pengurukan Sungai

Abraham | CNN Indonesia
Minggu, 23 Agu 2015 14:36 WIB
Ahok heran dengan perkembangan bantaran Kali Ciliwung yang tidak terkendali saat ini. Ratusan rumah muncul di tepi kali tersebut, menggantikan pohon-pohon.
Warga berusaha menghadang Satpol PP dan polisi masuk ke wilayah mereka, saat penggusuran rumah warga di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuturkan, warga yang mendiami Kampung Pulo, Jakarta Timur, selama ini telah melakukan reklamasi. Hal tersebut diketahuinya setelah membaca buku sejarah perkembangan Kali Ciliwung.

Bekas Bupati Belitung Timur yang biasa disapa Ahok ini mengatakan, pada masa lalu warga Betawi sebenarnya memelihara Kali Ciliwung dan hidup dengan konsep hijau.

Ia berkata, hal itu dibuktikan dengan rindangnya suasana bantaran Kali Ciliwung akibat banyak pepohanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengetahui sejarah itu, Ahok pun heran dengan perkembangan bantaran Kali Ciliwung yang tidak terkendali saat ini. Ratusan rumah muncul di tepi kali tersebut, menggantikan pohon-pohon yang memberikan kesejukan.

"Yang terjadi adalah, ada oknum RT/RW dan oknum pejabat yang menjual kavling-kavling kepada pendatang. Pendatang inilah yang menebang pohon dan menduduki sungai," ujar Ahok saat berpidato di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (23/8).

Ahok menyebut para warga pendatang itu memiliki beberapa siasat untuk dapat membangun tempat tinggal di kawasan Ciliwung, salah satunya memasang berbagai bentuk jebakan untuk menampung sampah. Tujuannya, ketika musim kemarau tiba dan sampah telah terkumpul banyak, mereka dapat mengurug Kali Ciliwung.

"Akhirnya Ciliwung itu direklamasi dan akhirnya membuat sungai ini menjadi sempit. Jadi, yang tinggal di pinggir Ciliwung itu sebetulnya adalah pendatang, bukan asli Betawi. Orang Betawi terkenal cerdas, tidak bodoh," ucapnya.

Ahok menuturkan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menjalin kerja sama dengan Komando Daerah Militer Jaya dan Komando Pasukan Khusus untuk mengembalikan Kali Ciliwung ke bentuk awalnya.

"Kita bisa melihat Ciliwung di daerah dekat Depok, itu tidak kami pasang sheet pile (dinding turap). Tidak ada betonisasi. Kami buat begitu supaya alami, persis zaman dulu," tuturnya.

Apa yang diutarakan Ahok serupa dengan cerita yang CNN Indonesia dengarkan dari beberapa warga Kampung Pulo, Kamis (20/8) lalu. Warga RT 02 RW 03, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta, bernama Ricky misalnya, mengisahkan masa kecilnya yang kerap dihabiskan dengan berenang di Kali Ciliwung. (Baca: Mereka yang Harus Pergi dari Kampung Pulo)

"Dulu sampai awal 1980-an, air kali memang sudah mulai kotor. Tapi sebelumnya, pada masa kakek-nenek saya, airnya jernih," ucapnya diikuti pembenaran dari beberapa sesepuh Kampung Pulo.

Ia berkata, Kampung Pulo mulai ramai pendatang pada awal dekade 1970. Mereka yang datang merupakan pekerja harian di Pasar Jatinegara dan toko kelontong di sekitarnya. (Baca: Kampung Pulo Masalah Lama Yang Dibiarkan Tak Selesai)

Rikcy berkata, para pendatang dengan sengaja menimbun sampah sampai akhirnya mereka dapat mendirikan bangunan di atasnya. "Awalnya bikin kandang ayam, lama-lama jadi sepetak kamar, akhirnya jadi rumah," tuturnya. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER