Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah pembongkaran rumah warga Kampung Pulo selesai. Proses normalisasi Kali Ciliwung saat ini memasuki tahap pembuatan turap. Pemasangan tiang pancang direncanakan dipasang hari ini, Senin(24/8).
"Pemasangan tiang pancang pertama dilakukan siang ini, pembuatan turap akan dilakukan sepanjang 1.900 meter sepanjang pinggir kali Ciliwung, targetnya tiga bulan selesai," Asep Sopian, Kepala Pelaksana Proyek Normalisasi Kali Ciliwung saat ditemui di Kampung Pulo.
Asep mengatakan terdapat beberapa hambatan dalam pembuatan turap. Salah satunya, sulitnya akses jalan bagi alat berat yang membawa tiang pancang akibat adanya musalah yang masih berdiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hambatannya jalan akses untuk membawa material terhambat sama musala yang masih berdiri," kata Sopian. Saat ini proses pemindahan musala itu masih dibicarakan dengan ahli waris.
Ia berharap ahli waris mengizinkan musala itu dipindahkan agar bisa dibangun jalan akses untuk alat berat.
Dari pantauan CNN Indonesia, musala yang menghalangi akses itu berada di RW 03. Namun, kondisinya yang berada di depan akses jalan menyulitkan alat berat pembawa tiang pancang untuk masuk lebih dalam ke wilayah yang digusur. Pemasangan tiang pancang pun dilakukan di depan akses jalan.
Saat ini, beberapa tiang pancang berbahan beton dengan panjang 6 meter telah dipindahkan dari lokasi sebelumnya di pinggir Jalan Jatinegara Barat ke bantaran Kali Ciliwung. Beberapa pekerja dari PT Adhi Karya Jaya Konstruksi terlihat melakukan proses pengeboran tanah dan pemasangan tiang pancang pada saat ini.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur tidak akan menggusur Musalah dan makam yang ada. Diketahui, terdapat 2 Musalah dan 7 makam yang berada di Kampung Pulo.
(sur)