Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus melemparkan wacana-wacana kebijakannya untuk menyejahterakan masyarakat ibu kota. Salah satunya dengan membebaskan biaya bus TransJakarta untuk para pegawai DKI Jakarta.
"Nanti ke depannya, kalau busnya cukup, saya mau dorong mungkin seluruh pegawai di DKI kita mau bebaskan (biaya naik bus)," kata Ahok, sapaan akrab Basuki saat ditemui di Balai Kota, Selasa (25/8).
Ahok mengatakan, pegawai DKI yang dibebaskan dari biaya transportasi bus tersebut adalah pegawai yang gajinya setara dengan upah minimum provinsi (UMP). Hal ini dilakukan untuk membantu meningkatkan ekonomi DKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau buktiin slip gaji, gajinya UMP, ada tabungan di Bank DKI, ada kartu combo, itu bebas naik bus," ujar Ahok.
Dia memperkirakan, jika bus sudah cukup, program diharapkan dapat berjalan pada tahun 2016. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengklaim cara ini merupakan salah satu kewajiban pelayanan publik yang dilakukan secara bertahap.
Gratis naik bus TransJakarta sebenarnya sudah mulai diterapkan Pemprov DKI untuk para pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu pelajar yang tidak mampu.
"Ini sebenarnya dalam rangka membantu anak-anak itu supaya tidak naik motor juga. Namanya juga orang nggak mampu kan kalau bisa naik bus tidak bayar kan menolong pengeluaran mereka," ujar Ahok.
"Jadi tidak ada lagi alasan anak-anak yang tidak sekolah karena tempatnya agak jauh, dan uangnya habis di transportasi."
Selain untuk pegawai DKI dan pelajar, Ahok juga berencana mengagendakan program bus gratis untuk pensiunan dan anggota TNI serta Polri. HIngga akhir 2015, PT Transjakarta menyiapkan 509 unit armada dan Kopaja. Pengadaan bus ini akan dilakukan secara bertahap.
(meg)