LIPUTAN KHUSUS

Secuil Ingatan Istri Wiji Thukul: "Semua ini Sudah Ngawur"

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 15:06 WIB
Hingga kini, Sipon masih berusaha mencari suaminya. Meski telah melakukan pelaporan ke Polda Metro Jaya pada Maret 2000, kejelasan itu masih belum ada.
Ilustrasi penculikan. (Benjamin Howell/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suatu malam pada Agustus 1996. Wiji Thukul alias Widji Widodo pamit untuk pergi kepada istri tercinta yang dinikahinya pada Oktober 1988, Sipon. Mendengar kalimat pamit itu, Sipon yang bernama asli Siti Dyah Sujirah lantas mengamini.

Menurut Sipon, suaminya pergi karena merasa tidak aman bila tetap berada di kediamannya di Surakarta.

"Saya mau tidak mau harus menyelamatkan diri dulu karena semua ini sudah ngawur," ujar Sipon menirukan perkataan sang suami kala itu. Pernyataan Sipon CNN Indonesia ambil dari Ringkasan Eksekutif: Laporan Penyelidikan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Berat oleh Komisi Nasional HAM tahun 2014.  (Simak Fokus: Selamat Ulang Tahun Wiji Thukul)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasca Thukul pergi malam itu, kediaman keluarga mereka didatangi dan digeledah oleh polisi. Bahkan kejadian itu sengaja diliput oleh wartawan.

Kepada Komnas HAM Sipon menjelaskan, sekitar delapan orang berpakaian seragam polisi dan tentara tanpa izin masuk dan langsung menyita dokumen-dokumen yang berada di rumahnya.

Kemudian, Sipon dipaksa untuk menandatangani surat yang berlogo Polri dan kop surat bertuliskan Kepolisian Resor (Polres) Surakarta. Surat tersebut menyatakan bahwa ia dengan sadar menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada aparat keamanan. (Baca juga: Mandek Perkara Hilangnya Wiji Thukul)

Lebih lanjut, di bulan yang sama setelah kejadian penggeledahan, Sipon dipanggil pihak kelurahan. Dari kantor kelurahan Sipon kemudian disuruh menghadap ke Komando Rayon Militer (Koramil). Setibanya di Koramil, ia ditanya soal aktivitas dan keberadaan suaminya setelah meninggalkan rumah.

"Aku tidak percaya kalau kamu tidak tahu dimana suami kamu. Apa yang dilakukan Thukul selama jadi suamimu, pasti kamu tahu," ujar seorang petugas yang memeriksa dirinya.  (Baca juga: Jika Saja Wiji Thukul Masih Ada)

Hingga kini, Sipon masih berusaha mencari suaminya. Meski telah melakukan pelaporan ke Polda Metro Jaya pada Maret 2000 dan mendapat bantuan dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ia sama sekali belum mendapatkan kejelasan keberadaan suaminya tersebut.

Di satu sisi, Sipon sadar, kepergian sang suami erat kaitannya dengan peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996. Pemerintah Soeharto kala itu, menuduh Wiji terlibat dalam insiden yang menyulut kerusuhan tersebut bersama dengan Budiman Sudjatmiko, Wilson dan kawan-kawannya. Namun hal itu tak pernah terbukti ada, sama halnya dengan keberadaan Thukul hari ini.

Hari ini jika Thukul masih ada ia genap berusia 52 tahun. Selamat ulang tahun Thukul. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER