Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melibatkan kepolisian dalam penggusuran rumah warga di bantaran Kali Ciliwung.
Polisi minta untuk dilibatkan sejak perencanaan sehingga pasca penggusuran. Dengan dilibatkannya polisi, potensi terjadinya bentrokan bisa diantisipasi.
Tito mengaku kemarin dirinya sudah membahas rencana penggusuran selanjutnya setelah Kampung Melayu selesai digusur. Dua daerah yang jadi target penggusuran selanjutnya adalah Bukit Duri, Jakarta Selatan dan Bidaracina, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin rapat internal, sempat dilemparkan isu relokasi Bukit Duri dan Bidaracina agar koordinasi relokasi dapat dilaksanakan antara Pemda dan Polda," kata Tito, di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Rabu (26/8).
Tito mengaku korpsnya siap membantu dalam berbagai hal, bukan hanya pengamanan tetapi juga pendekatan-pendekatan kepada masyarakat yang akan digusur.
Kejadian di Kampung Pulo diharapkan tak terulang. Saat itu Polisi hanya dilibatkan saat bentrokan sudah pecah. Padahal sebenarnya, bentrokan itu bisa dicegah.
Karena itu Tito berharap Pemprov melibatkan kepolisian sejak awal. Polda Metro Jaya, kata Tito punya unit-unit untuk mendukung hal tersebut.
"Kami punya unit dan fungsi teknis di kepolisian seperti intelijen dan Pembinaan Masyarakat untuk melakukan langkah-langkah proaktif." Katanya.
Tito mengatakan kerja sama Pemprov dan Polda apat menyelesaikan masalah relokasi di Bidaracina dan Bukit Duri sehingga proses relokasi berjalan kondusif dan mengurangi potensi kekerasan.
(sur)