Berbekal Rekomendasi Ahok, Surya Tjandra Maju Capim KPK

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 14:28 WIB
"Perjuangan anti korupsi harus punya dampak langsung dalam kesejahteraan rakyat. Modelnya Pak Ahok," kata pengacara Surya Tjandra.
Sembilan Tim Pansel KPK menunggu kehadiran calon pimpinan KPK saat wawancara tahap akhir calon pimpinan KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2015. Sebanyak 19 calon pimpinan KPK menjalani tahapan wawancara selama tiga hari dan bersifat terbuka. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara Surya Tjandra mengungkapkan dirinya meminta rekomendasi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas pencalonan dirinya sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, Ahok adalah orang yang tepat untuk memberikan rekomendasi terkait pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya dalam proses seleksi wawancara bersama panitia seleksi capim KPK.

"Perjuangan anti korupsi harus punya dampak langsung dalam kesejahteraan rakyat. Modelnya Pak Ahok," ujar Surya di Gedung Serba Guna, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8). (Baca juga: Celetuk Tanya Pansel Capim KPK, Dari Harta Hingga Wanita)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, ia mengaku menghubungi staf Ahok untuk menyampaikan keinginannya tersebut. Surya mengatakan pencalonannya ini pun mengantongi rekomendasi Ahok. "Dia menerima," tuturnya.

Apabila lolos dan terpilih menjadi komisioner KPK, Surya mengatakan dirinya ingin memimpin lembaga antirasuah ini seperti Ahok yang selalu membuat gebrakan. Ia pun mengaku siap untuk diletakkan di posisi apa saja, sepanjang benar-benar dapat mendukung pemberantasan korupsi.

"Saya akan pasang badan untuk tangkap siapapun. Kalau tidak ada yang mau di pencegahan, saya di situ. Begitu juga di penindakan," ucapnya. (Baca juga: Jimly School Gunakan Dana Perusahaan Tambang)

Kendati demikian, Surya mengatakan dirinya akan tetap mempertanggung jawabkan apapun yang dilakukan KPK kepada Presiden Joko Widodo, apabila dirinya menjadi pimpinan. Menurutnya, KPK tetap perlu untuk tunduk pada presiden.

Hari ini adalah hari terakhir uji wawancara terbuka calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Panitia Seleksi Capim KPK akan mewawancarai lima kandidat. Dua hari sebelumnya, dalam sehari Pansel mewawancarai tujuh orang kandidat. (Baca juga: Johan Budi: Saya Sekrup Kecil dari Mesin Besar KPK)

Lima orang yang dijadwalkan mengikuti tes wawancara terbuka hari ini adalah Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara Saut Situmorang, Direktur Perdata pada Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Sri Harijati, Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerjasama Antarkomisi dan Instansi KPK Sujanarko, pengacara Surya Tjandra dan bekas Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mendez. (Baca juga: Jenderal Polisi Akui ada Persaingan KPK dengan Lembaganya)

Masing-masing kandidat akan mendapat waktu satu jam untuk tes wawancara. Pansel akan menanyai seputar inovasi, latar belakang, independensi dan konfirmasi transaksi rekening para kandidat. Tak hanya itu, kelima kandidat juga diberi waktu untuk mengemukakan gagasannya dihadapan masyarakat. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER