Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang menarik saat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberikan sambutan dalam perayaan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di kawasan Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, kemarin. Acara yang dimulai dengan pertunjukan seni dan tarian daerah oleh anak-anak sekolah di Jakarta itu kemudian dilanjutkan oleh sambutan Gubernur DKI Jakarta.
Gubernur yang akrab disapa Ahok itu, maju ke panggung dan memulai sambutannya dengan sebuah pertanyaan kepada sekitar 1.500 anak yang hadir. "Tahun lalu anak-anak yang datang berapa? Angkat tangan coba." tanya Ahok.
Mendengar pertanyaan itu, hanya beberapa anak yang terlihat mengacungkan tangan mereka. Ahok pun langsung tanggap merespons. "Gantian ya? Harusnya tiap tahun anak-anak ini minimal sekali. Kalau gantian, dua tahun sekali
dong. Kalau tahun depan nggak dateng lagi, berarti tiga tahun sekali
dong," ujar Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok kembali melanjutkan sambutannya. Kali ini ia memberi pesan kepada Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Saya bilang ke Masrokhan (Kepala Dinas Sosial) kalau nggak punya hati dipindahkan saja, jangan di Dinas Sosial, karena kita butuh orang yang seperti orangtua, seperti kakak. Dari Dinas Pendidikan, jangan sampai anak-anak yang tidak mampu, tidak dapat Kartu Jakarta Pintar,” pesan Ahok.
Sambutan itu tak berlangsung lama. Ahok memilih melanjutkannya dengan memberi kesempatan kepada 10 anak untuk bertanya kepadanya.
Sesi tanya jawab kemudian berlangsung. Ada yang bertanya mengenai Kartu Jakarta Pintar, ada pula yang menanyakan rumah singgah untuk anak HIV. Namun, ada dua anak yang melontarkan pertanyaan dan pernyataan menggelitik kepada Ahok.
Seorang anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar pun mengangkat tangan. Kemudian, ia dihampiri oleh pembawa acara untuk menyampaikan pertanyaannya. "
Samlekum!" kata anak itu polos.
Sontak tamu undangan dan anak-anak lain tertawa mendengarnya. Begitu pula Ahok yang berdiri di panggung bersiap mendengar pertanyaannya.
Pembawa acara kemudian buru-buru membisikan kepada anak itu untuk memperbaiki pertanyaannya dan meminta untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu.
"Assalamualaikum. Kenapa bapak galak?" tanya anak itu kembali. Anak tersebut memperkenalkan dirinya sebagai Alam. Ia mengaku berasal dari Senen.
Pertanyaan yang dilontarkan Alam membuat suasana kembali ramai. Beberapa tamu undangan ada yang tertawa ada pula yang bertepuk tangan. Ahok yang terkejut dan tak sanggup menyembunyikan tawanya, segera memberikan jawaban.
"Bapak harus galak kalau orang curi uang rakyat. Sama kalian enggak galak-galak. Senyum-senyum kok dari tadi. Kamu pasti asli Betawi kayak model bapak, main tabrak aja kalau ngomong, betul nggak?" jawab Ahok.
Jawaban Ahok kembali disambut tepuk tangan dan gelak tawa yang hadir dalam acara tersebut. Ahok juga tak lupa melontarkan senyumnya. Pembawa acara kembali memberi kesempatan untuk satu anak bertanya kepada Ahok sekaligus menjadi pertanyaan penutup sesi tanya jawab itu. Salah seorang anak yang juga terlihat masih duduk di bangku sekolah dasar, kemudian mengajukan pertanyaannya.
"Saya Mulawarman, saya ingin Jakarta tidak macet," ujar anak itu.
Pernyataan Mulawarman kemudian disambut tepuk tangan pula oleh tamu undangan yang hadir. Mereka menunggu jawaban yang akan dilontarkan Ahok. Dengan sabar, Ahok pun menjawabnya.
"Makanya, mulai sekarang kalian harus naik kendaraan umum. Anak sekolah negeri tidak bileh bawa kendaraan motor ke sekolah," jawab Ahok.
Ahok juga minta didoakan agar pembangunan transportasi yang sedang dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar dapat selesai dengan cepat dan bisa beroperasi pada tahun 2018.
Sebagai penutup, Ahok memberikan pesan kepada anak-anak untuk tidak membuang sampah sembarangan. "Anak-anak, bapak minta satu ya sebelum bermain jangan buang sampah sembarangan ya," pesan Ahok.
Ragam pertanyaan yang diajukan anak-anak tadi lantas tidak membuat Ahok jengah atau marah. Ia juga tidak menunjukan ketegasan dan keseramannya yang biasa ia perlihatkan di media.
Gaya Ahok terlihat lebih santai dan menunjukan sisi kebapakannya. Ia justru lebih sering melempar senyum dan tawa kecil kepada anak-anak dan tamu undangan yang hadir. Begitulah sosok Gubernur DKI Jakarta yang menunjukan sisi lain saat berjumpa dengan anak-anak.
(hel)