Kemenhub Sebut Perbaiki Bandara Perintis dalam Setahun

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 20:55 WIB
Perbaikan itu mengubah sistem AFIS ke ADC serta perbaikan lainnya yang diperlukan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan beserta Kepala Pusat Komunikasi Publik JA Barata dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Ahad (16/8) malam. (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo, mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan meningkatkan kualitas bandara penerbangan perintis. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.

Menurut Prasetyo, saat ini Kementerian Perhubungan akan mengubah 12 bandara yang ada di Indonesia dari sistem AFIS (Aeronautical Flight Information Services) ke menara ADC (Area Aerodome Control). Nantinya, sistem informasi penerbangan perintis akan dilakukan melalui menara ADC tidak hanya melalui sistem radio.

"Kami saat ini tengah meningkatkan keselamatan navigasi dengan mengubah sistem AFIS ke ADC di 12 bandara di antaranya Bandara Labuan Bajo, Bandara Sumenep dan Bandara Oksibil. Selain itu juga kami meminta kepada BMKG untuk terus memberikan pelayanan informasi tentang cuaca," kata Suprasetyo, di Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan pelayanan dan keamanan akan diberikan batas waktu 6 bulan. Sementara, itu untuk penyelesaian menara ADC dibutuhkan sekitar setahun.

"Tower ADC mungkin butuh waktu satu tahun tapi hal-hal lain bisa dikerjakan dalam waktu enam bulan. Paling tidak mengenai prosedur penerbangan seperti GPS," katanya.

Menurutnya, infrastruktur bandara juga sudah menjadi agenda pemerintah. Dirinya mengatakan ada beberapa kriteria bandara yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan kualitasnya.

"Bandara yang berada terdepan, terisolir dan rawan bencana itu yang jadi prioritas kami. Kalau perlu diperpanjang runway nya jika memang ada lahannya," ujar Suprasetyo.

Dirinya pun mengatakan dalam penerbangan instrumen maupun visual sama-sama aman jika dilakukan sesuai prosedur. Menurutnya, penerbangan yang ada di Indonesia tidak bisa menyalahkan kondisi cuaca. Dirinya berharap setiap penerbangan bisa mengantisipasi kondisi cuaca yang ada dengan peningkatan kualitas bandara yang saat ini sedang dilakukan. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER