Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menuturkan, hingga akhir Agustus sudah 26 ribu pekerja di Indonesia telah mengalami pemutusan hubungan kerja. Meski banyak, jumlah tersebut masih lebih sedikit dibandingkan dengan potensi PHK yang mencapai 30 ribu orang.
Data tersebut disampaikan Hanif usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta kemarin. Rapat digelar untuk membahas rencana demonstrasi besar yang akan dilakukan sejumlah elemen buruh hari ini.
(Lihat Juga: Demo Buruh Besok, Polda Imbau Hindari Sudirman-Thamrin)Hanif mengatakan, pemerintah sebenarnya telah berusaha berkomunikasi dengan para pengusaha untuk menjadikan PHK sebagai opsi terakhir dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi.
Kalaupun PHK terus berlangsung di berbagai perusahaan, Hanif berkata, kementeriannya telah menyiapkan strategi cadangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah melakukan pengembangan usaha padat karya, kewirausahaan dan sebagainya, agar daya tahan masyarakat bisa diperkuat," ujarnya.
(Lihat Juga: Puluhan Ribu Buruh Akan Demo di Jakarta Besok)Di sisi lain, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan membantah jika tenaga kerja asal Tiongkok mulai membanjiri bursa kerja dalam negeri. Data terakhir yang ia terima, jumlah pekerja asal Tiongkok di Indonesia berkisar 13 ribu orang.
"Angka itu sangat kecil dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja asing di Indonesia atau tenaga kerja Indonesia di luar negeri," tuturnya.
Para pekerja asal Tiongkok itu pun menurutnya memiliki latar belakang pendidikan yang baik dan bukan pekerja sektor informal.
(utd)