Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat meminta kepada masyarakat agar melaporkan kepada pihak kepolisian jika ditemukan aksi tindakan anarkis serikat buruh dan pekerja saat demonstrasi 1 September 2015. Tujuannya agar si pelaku diproses secara pidana.
"Harus tertib demo. Tidak merusak dan melakukan kerusuhan. Kalau mereka merusak, kami minta difoto, kemudian kami akan tuntut. Kalau anarki saya minta difoto dan digiring ke polisi," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/8).
Djarot mempersilahkan aksi demonstrasi oleh serikat buruh dan pekerja karena merupakan hak warga negara. Namun, ia meminta agar aksi dilakukan dengan tertib, tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas, dan tidak merusak fasilitas di lokasi aksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengimbau agar demonstran tidak membuang sampah sembarangan di Monas. Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan berbagai fasilitas seperti toilet bergerak, tempat sampah, dan tempat untuk salat serta wudhu.
"Oleh karena itu kami minta tamu-tamu yang datang ke Jakarta bantu kami untuk tidak membuang sampah," ujar Djarot. (Baca:
Puluhan Ribu Buruh Akan Demo di Jakarta Besok)
Bekas Wali Kota Blitar tersebut mengaku senang dengan pengalihan demonstrasi di kawasan Monas. Hal ini dikarenakan pedagang di kawasan Lenggang Jakarta akan ramai dengan pembeli dari serikat buruh dan pekerja, sehingga berpotensi membawa keuntungan.
“Waduh senang banget aku. Kalau mereka makan semua, alhamdulillah, dagangan para pedagang di Lenggang Jakarta jadi laku semua,” kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/8).
Sebelumnya, Ahok mengungkapkan bakal mengalihkan demo buruh dari Bundaran Hotel Indonesia ke area Monas. (Baca:
Demo Buruh, Polda Imbau Hindari Jalan Sudirman-Thamrin)
"Besok kan ada demo buruh besar-besaran. Kita mulai mau uji coba orang demo kita arahkan ke Monas," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/8), sebelum menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan terkait rencana aksi demonstrasi.
Sedangkan, Polda Metro Jaya memastikan bakal menurunkan lebih dari 8 ribu personel untuk mengamankan aksi buruh yang rencananya akan digelar Selasa (1/9). Ribuan personel itu berasal dari Brimob, Samapta, dan Direktorat Lalu Lintas.
(obs)