PHK Buruh Meningkat, Kinerja Menteri Hanif Dipertanyakan

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 01 Sep 2015 09:09 WIB
Ketua Komisi IX Dede Yusuf Macan Effendi menyatakan pihaknya akan meminta keterangan pemerintah untuk membahas langkah mengatasi persoalan ancaman PHK tersebut
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri melakukan dialog di pasar swalayan di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Jumat (1/5). (CNN Indonesia/ Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat melalui komisi yang membidangi ketenagakerjaan berencana memanggil Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri guna membahas nasib dan persoalan yang menimpa tenaga kerja di Indonesia.

Gelombang pemutusan hubungan kerja terhadap (PHK) terhadap buruh di Indonesia membuat wakil rakyat mempertanyakan kinerja Menteri Hanif. (Lihat Juga: Puluhan Ribu Buruh Akan Demo di Jakarta Besok)

Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Macan Effendi menyatakan jajaran anggota fraksi di komisi yang dipimpinnya telah sepakat untuk meminta keterangan pemerintah untuk membahas langkah-langkah yang bisa mengatasi persoalan ketenagakerjaan di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besok itu tanggal 2 kami memanggil Menteri tenaga kerja. Dan kami sebetulnya agak kecewa sedikit dengan Pak Menteri, lantaran beliau ke luar negeri terus," kata Dede di Gedung DPR, Senin (31/8). (Lihat Juga: Puluhan Ribu Buruh Akan Demo di Jakarta Besok)

Dede menegaskan pemerintah seharusnya tidak menampik kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini dirundung krisis. Adalah naif, kata dia, jika kemudian pemerintah tetap berkukuh menyatakan perekonomian Indonesia dalam kondisi baik-baik saja.

Dalam kondisi tersebut, ujar Dede, Menteri Hanif seharusnya bisa memiliki formula solusi untuk mengatasi persoalan ketenagakerjaan di Indonesia.

Bukan hanya soal PHK, belakangan dunia ketenagakerjaan dirundung sengkarut yang berkaitan dominasi tenaga kerja asing dan pencabutan bahasa asing.

"Jadi mestinya menteri harus sigap berada di tengah kondisi saat ini. Kami menyayangkan hal itu," kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan hingga Agustus 2015 sudah terdapat sebanyak 26 ribu pekerja Indonesia yang mengalami pemutusan hubungan kerja.

Meski demikian, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menegaskan angka tersebut masih jauh sedikit dibandingkan dengan jumlah potensi PHK, yang mencapai 30 ribu pekerja.

Menengarai persoalan tersebut, Dede memastikan audiensi dengan pemerintah akan segera dilaksanakan.

"Tapi besok sudah dijadwalkan dan kami akan tanyakan antisipasi langkah yang akan dilakukan kementerian tenaga kerja dalam menyikapi hal-hal tersebut, termasuk gelombang PHK," kata Dede.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan akan ada puluhan ribu buruh yang terlibat dalam aksi demo besok Selasa (1/9) di DKI Jakarta.

Unjuk rasa esok merupakan aksi gabungan dari beberapa elemen buruh dalam rangka menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah.

"Hingga saat ini kami perkirakan akan ada sekitar 30 ribu buruh yang akan terlibat dalam aksi 1 September besok," ujar Said kepada CNN Indonesia, Senin (31/8).

Said mengatakan, elemen buruh yang terlibat dalam aksi antara lain KSPI, KSPSI AGN, KSBSI, dan beberapa elemen buruh di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Mereka menuntut beberapa hal diantaranya, melemahnya harga jual rupiah terhadap dolar Amerika, kenaikan harga bahan bakar minyak, dan masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER