Luhut: Saya Tak Percaya Budi Waseso Dicopot, Mungkin Diganti

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 20:30 WIB
Menkopolhukam Luhut Pandjaitan menyatakan sampai saat ini belum ada pembahasan pencopotan Komjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim.
Kapolri Badrodin Haiti bersama Menko PolhuKam Luhut Pandjaitan di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dirinya yakin Komisaris Jenderal Budi Waseso tidak akan dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, melainkan hanya mengalami pergantian tempat. Ia memastikan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan pencopotan Budi Waseso.

"Ya bisa saja ada penilaian dari Presiden, tapi belum dalam posisi untuk mengatakan pencopotan. Saya tidak percaya ada pencopotan, mungkin nanti ada pergantian tempat," ujar Luhut di Bina Graha, Jakarta Pusat, Rabu (2/9). (Baca juga: Jejak Budi Waseso Sang Buldoser di Tubuh Polri)

Menurut Luhut, pergeseran jabatan di dalam struktur organisasi kepolisian dan tentara merupakan sesuatu yang lumrah. Lagipula, tutur dia, pencopotan, pergeseran, dan pergantian personel kepolisian menjadi domain Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tergantung Kapolri, domainnya Kapolri. Jadi kalau polisi sudah waktunya melakukan tour of duty, tour of area ya bisa saja terjadi. Bukan hal yang aneh," kata dia.

Karena TNI dan Polri telah memiliki aturan dan struktur yang baik, maka Luhut meminta agar tidak menarik kedua lembaga penegak hukum tersebut ke dalam politik. (Baca juga: Budi Waseso: Saya Tak Pernah Buat Gaduh)

Luhut pun mengaku tidak ingin berspekulasi mengenai kabar bahwa Budi Waseso dicopot karena dianggap mengganggu atau menghambat upaya pembangunan ekonomi. Yang jelas, ucap dia, Presiden Jokowi mengedepankan bahwa seluruh penegak hukum harus punya kepatuhan yang tegak lurus dengan perintah-perintah yang diberikan.

"Itu berlaku untuk semua. Berlaku pada menteri, TNI, maupun polisi, dan pada saya pun berlaku. Dan itu harus kita budayakan, harus loyal pada perintah yang diberikan pimpinan tertinggi maupun pimpinan masing-masing," ujar dia.

Ia berpandangan, sebagai Kabareskrim, Budi Waseso selama ini bekerja bagus dalam menindak korupsi, namun seluruh penegak hukum harus bermuara pada perintah pimpinan masing-masing. (Baca juga: Budi Waseso: Kalau Dianggap Sudah Cukup, ya Cukup)

Mantan Kepala Kantor Staf Presiden ini pun menuturkan tidak ingin membeberkan jika memang dalam waktu dekat ada pergantian dalam tubuh organisasi kepolisian. "Saya tidak tahu dan kalau saya tahu pun saya juga tidak ingin berbagi pada Anda," kata dia.

Petang tadi, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tiba-tiba mengunjungi Kantor Staf Presiden. Dia menghindar ketika mengetahui banyak wartawan. Kedatangan Badrodin ke Bina Graha disebut terkait dengan pergantian Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso.

Sebelumnya, Badrodin menyatakan bahwa pergantian Kabareskrim pasti akan dibicarakan di Wanjakti.

Beberapa saat sebelum Kapolri datang ke Bina Graha, JK juga menerima Kepala Lembaga Pendidikan (Lemdik) Polri Komisaris Jenderal Syafruddin di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla. JK mengatakan pertemuannya kebanyakan membahas mengenai evaluasi pendidikan polisi.

"(Syafruddin) mantan ajudan saya. Tadi berbicara mengenai evaluasi pendidikan polisi, kan saya ceramah kemarin, bagaimana polisi ke depan," kata JK. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER