Isu Kabareskrim Dicopot, Muncul Nama Empat Jenderal Pengganti

Suriyanto | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 19:27 WIB
Beberapa nama jenderal mulai disebut sebagai perwira yang pantas untuk menjadi Kabareskrim jika Budi Waseso benar dicopot dari jabatannya.
Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso saat menghadiri Upacara kenaikan pangkat di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta. Kamis, 3 September 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Isu pergantian Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memang belum terbukti. Namun sejumlah nama mulai muncul untuk menjadi pengganti dirinya. 

Ada empat nama jenderal yang disebut pantas menggantikan Budi. Berikut nama-nama jenderal yang disebut bakal menggantikan Budi Waseso:

1. Saud Usman Nasution

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama pertama adalah perwira senior Polri Komisaris Jenderal Saud Usman Nasuution. Pria asal Sumatera Utara ini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT). 

Di Bareskrim, Saud bukan orang asing. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Keamanan Transnasional dan Wakil Kabareskrim sebelum dipercaya menjadi Kapolda Sumatera Selatan.

Nama Saud mulai dikenal saat ia menjadi juru bicara Polri. Saat itu ia menjabat sebagai Kepala Divisi Humas saat itu sebelum digantikan oleh Anang Iskandar.

Saat ini Saud lebih banyak bergelut dalam pananganan terorisme di BNPT. Saud memang seorang pakar terorisme. Ia pernah memimpin satuan elite Polri, Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Namun Saud tak lagi muda saat ini. Ia adalah salah satu jenderal paling senior di Polri. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1981 ini kini berusia 57 tahun. Februari 2016, ia akan memasuki masa pensiun.

Sejak awal rumor pemberhentian Budi Waseso muncul, nama Saud sudah disebut. Bahkan ada kabar yang menyebut keduanya bertukar jabatan, Saud menjadi Kabareskrim dan Budi Waseso menjadi Kepala BNPT. 

2. Syafruddin

Ia adalah salah satu jenderal bintang tiga Polri. Kini Komisaris Jenderal Syafruddin menjabat Kepala Lembaga Pendidikan (Lemdik) Polri. Sebelumnya Syafruddin adalah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri.

Syafruddin dikenal sebagai jenderal yang dekat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Periode 2004-2009 saat Jusuf Kalla menjadi Wakil Presiden, Syafruddin adalah ajudannya.

Syafruddin juga pernah menjadi Wakapolda Sumatera Utara dan Kapolda Kalimantan Selatan.

Saat isu Budi Waseso dicopot kemarin, Syafruddin langsung bertemu dengan JK di Istana Wakil Presiden. Dia memang mengaku tak membicarakan soal pergantian Kabareskrim lantaran hal tersebut bukan menjadi kewenangananya. 

"Saya bertemu Bapak Wapres untuk menindaklanjuti pengarahan Pak JK di acara Sespim beberapa hari lalu. Pembahasan pergantian Kabareskrim itu bukan wewenang saya, itu Kapolri,” kata Syafruddin kepada CNN Indonesia.

SIMAK FOKUS: Gaduh Seputar Budi Waseso

3. Anang Iskandar

Sama seperti Saud, Komisaris Jenderal Anang Iskandar adalah jenderal bintang tiga polisi yang ditugaskan di luar Polri. Saat ini Anang adalah Kepala Badan Narkotika Nasional. Ia adalah rekan satu angkatan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Akademi Kepolisian tahun 1982. 

Sebelum menjadi Kepala BNN, Anang adalah Gubernur Akademi Kepolisian. Ia juga pernah menjadi Kepala Divisi Humas Polri selepas memimpin Polda Jambi. Anang saat ini berusia 57 tahun. Dinas kepolisiannya tinggal menyisakan waktu sekitar delapan bulan lagi.

4. Tito Karnavian

Dalam lingkup Polri, Inspektur Jenderal Tito Karnavian sering disebut sebagai perwira intelek. Di angkatan Akademi Kepolisian tahun 1987, dia adalah perwira pertama yang mendapat pangkat jenderal saat memimpin Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Ia pernah menjadi Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di BNPT. Ia kembali ditarik untuk bertugas di Polri dan ditugaskan menjadi Kapolda Papua. Sejak Juni lalu, ia dipercaya menjadi Kapolda Metro Jaya.

Usia Tito saat ini paling muda di antara nama lain yang disebut bakal jadi Kabareskrim. Usianya kini 50 tahun. Lulusan terbaik Akpol 1987 ini masih akan berkarier di Polri hingga delapan tahun ke depan. (sur/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER