Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais membantah kalau maksud pernyataan Amien Rais mengenai besarnya koalisi pemerintahan yang baru terkait dengan jumlah kursi yang akan dimiliki PAN.
Putra sulung Amien Rais ini mengatakan, maksud Amien adalah PAN berharap agar pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dapat merangkul semua partai politik, termasuk elemen bangsa lainnya, seperti media massa hingga lembaga sosial masyarakat.
(Lihat Juga: FOKUS PAN Membelot ke Jokowi)
"Jadi bicara koalisi besar dulu, baru silakan ada
power and responsibility sharing," ucap Hanafi, Kamis (3/9).
(Lihat Juga: Kader PDIP Sebut Ada Barter Politik Di Balik Dukungan PAN)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dengan merangkul semua pihak dan elemen masyarakat maka dapat menghindari ancaman disintegrasi dan gejala krisis ekonomi Indonesia.
"Dari sana baru silakan menata ulang koalisi yang tak lagi bicara KMP-KIH," ucapnya.
(Baca Juga: Amien Rais Restui PAN Gabung ke Jokowi)
Ia pun mendukung pernyataan Amien selaku pendiri partai yang mengatakan terbukanya kemungkinan PAN akan menarik diri apabila koalisi yang dibangun tidak menjadi besar.
Namun, Hanafi menekankan kata besar yang dimaksud bukan jumlah kursi di pemerintahan yang nantinya mungkin akan dipercayakan Presiden Jokowi kepada partai berlambang matahari terbit ini, melainkan seberapa besar pemerintah berhasil merangkul semua pihak termasuk yang di luar pemerintahan.
"Kalau koalisi baru ini cuma untuk memecah belah, maka PAN boleh mempertimbangkan ulang menarik diri, tak perlu malu," tuturnya.
Kamis siang tadi, Pendiri dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais merestui partainya berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi. Ia berharap ke depan Jokowi tak hanya merangkul PAN.
"Ada kekuatan yang akan meruntuhkan bangsa-bangsa termasuk Indonesia. Kita dalam kondisi berbahaya," kata Amien Rais di kediamannya di Yogyakarta.
(utd)