Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais mengomentari opsi politik yang ditawarkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin agar partai mendirikan partai politik sendiri sebagai bagian dari amal usaha organisasi masyarakat Islam.
"Pak Din mungkin sedang menguji iman politik warga persyarikatan Muhammadiyah," ujar Hanafi, Selasa (4/8).
(Lihat Juga: FOKUS Kabar dari Dua Muktamar)Selain membentuk partai politik sendiri, Din juga menawarkan opsi agar Muhammadiyah berafiliasi dengan partai politik lain dengan berperan aktif dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
(Baca Juga: Pemuda Ingin Ketua Umum Baru Muhammadiyah Sosok Pembaru)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam opsi ini Muhammadiyah secara aktif mendukung calon-calon yang dinilai dapat memperjuangkan kepentingan Muhammadiyah. Menurutnya, melalui opsi afiliasi politik ini orientasi Muhammadiyah bersifat rasional, ad hoc dan sangat tergantung pada individu dan partai yang dipilih.
Terkait opsi afiliasi, Hanafi pun enggan untuk berandai-andai dan mengomentari apabila nantinya Muhammadiyah tidak berafiliasi atau mendukung kader PAN.
(Lihat Juga: Jokowi: Negara Berutang pada Muhammadiyah)
"Politik seperti cuaca. Mungkin mendung tapi belum tentu hujan dan sebaliknya," katanya mengomentari pernyataan Din.
Lalu, opsi ketiga yang ditawarkan Din dalam Muktamar ke-47 di Makassar adalah Muhammadiyah tetap netral atau tak memihak partai politik manapun. Namun, Muhammadiyah tetap menjalin hubungan baik dengan partai-partai politik yang ada di Indonesia.
Merespon opsi tersebut, Hanafi mengimbau agar semuanya dikembalikan dan dipercayakan sepenuhnya ke warga Muhammadiyah dalam mengambil sikap atas wacana yang disampaikan Din.
Putra pertama Amien Rais ini meyakini para warga Muhammadiyah sudah sangat matang dan dapat bersikap secara bijaksana dalam menanggapi opsi politik yang ditawarkan Din.
(utd)