WAWANCARA KHUSUS

Komjen Budi Waseso Terbuka Bicara Pengalaman dan Kasus Sulit

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 07:52 WIB
Jabatan memang tak langgeng, tapi kenangan terhadapnya pasti membekas. Kepada CNN Indonesia, Budi Waseso berbagi cerita soal pengalaman menjadi Kabareskrim.
Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan keterangan kepada media terkait diri dan posisi Kepala Badan Reserse dan Kriminal, Rabu (2/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pagi ini, jabatan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolsian Indonesia resmi diserahterimakan. Komisaris Jenderal Anang Iskandar yang sebelumnya bertugas sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional akan resmi menggantikan Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai Kabareskrim Polri.

Serah terima jabatan pejabat utama Mabes Polri dan para Kapolda dilaksanakan jam 08.00 WIB di Rupatama (Ruang Rapat Utama) Mabes Polri. Sebuah jabatan memang tak langgeng, tapi kenangan terhadapnya pasti membekas. Kepada Prima Gumilang, jurnalis CNN Indonesia, Jumat malam pekan lalu Komisaris Jenderal Budi Waseso berbagi pengalamannya selama delapan bulan menjabat jadi bos detektif kepolisian. Mulai pengalaman menarik, hingga kasus tersulit. Berikut petikan wawancaranya:

Apa pengalaman menarik selama anda berkarir?
Banyak hal yang menarik. Kayak sekarang, kan menarik juga. Tiba-tiba saya lagi tugas begini terus diisukan mau dicopot, terus seolah dihubungankan dengan tugas. Ini menarik juga. Karena saya tidak merasa melakukan pelanggaran apa pun. Tapi kenapa kok dikonotasikan begitu. Ya, gak apa-apa. Itu resiko, konsekuensi dari tugas. Itulah yang memang harus dibuktikan. Pendapat masyarakat bisa saja salah, di kala kita menampilkan hal-hal yang salah. Banyaklah yang menarik. Kalau saya yang menarik itu kan kalau dikaitkan dengan tantangan-tantangan tugas. (Baca juga: Komjen Budi Waseso: Saya Dulu Dikenal Bergajul (5))

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa tantangan terbesar?
Ya, banyak. Hal-hal yang pernah ditugaskan, banyak hal yang memang saya belum pernah mengerjakan, saya ingin tahu, atau yang saya anggap sulit, saya harus bisa. Kayak sekarang saya menangani kasus yang sulit-sulit. Kenapa sih kasus itu dianggap sulit. Ditangani sekian lama enggak bisa, ah sudahlah, kita coba. Masa sih enggak bisa? Ternyata bisa. Itu suatu kebanggaan dan kebahagiaan sendiri.

Kasus apa yang Anda anggap paling sulit?
Sebenarnya enggak ada yang paling sulit, jika kita mau bekerja. Tapi yang dianggap sulit itu, kan yang memakan proses waktu yang panjang. Itu tantangan. Seperti kita kalau menangani TPPI, ini kan bukan hal yang mudah. Sulit. Tantangannya, kita harus mengawal dari awal. Bahkan salah satu pelakunya sudah ada di Singapura. Kita tidak bisa menembus dia karena ada undang-undang negara. Itu kan, tantangan.  (Baca juga: Komisaris Jenderal Budi Waseso: Saya Tidak Buas (1))

Siapa sosok polisi yang paling menginspirasi Anda?
Banyak ya, kalau saya sih setiap pimpinan, atasan saya selalu ada yang saya ambil nilai-nilai positifnya. Pada prinsipnya manusia tidak ada yang sempurna. Tapi kita temukan hal-hal positif yang bisa kita tiru, ya lakukan itu. Tapi prinsip saya adalah polisi berangkat dari aparat penegak hukum. Jadi harus tertib, taat pada hukum. Harus jadi panutan terhadap penegakan hukum. Polisi itu harus tertib. Dia mengajari manusia tertib baru dia menertibkan orang lain. Polisi itu tugasnya adalah, kalau di Polri itu sesuai UU no 2 tahun 2002, sebagai pelindung, pengayom, pelayan, aparat penegak hukum, dan penyelenggara kamtibmas. Itu polisi.

Siapa sosok yang paling mempengaruhi Anda?
Yang mendasar ayah saya. Selain ayah, ya ibu. Karena yang membesarkan saya.  (Baca juga:Komjen Budi Waseso: Saya Tidak Puas dengan Jabatan (2))

Pesan apa yang paling membekas di benak Anda dari sang ayah?
Yang sangat mendasar dan saya sering ingat dari ayah saya: kamu harus berani jujur. Walaupun jujur itu kadang menyakitkan, kata ayah saya. Tetap harus berani jujur. Modal utama manusia untuk mendapatkan kepercayaan, kesuksesan, berawal dari kejujuran. Itu ayah saya bilang.

Bagaimana orang tua Anda mendidik anak?
Yang pertama waktu kecil adalah sudah dilatih kemandirian. Jadi kita tidak boleh ketergantungan kepada orang lain. Melakukan pekerjaan yang memang bisa dikerjakan sendiri. Karena memang saya anak tentara, yang tidak seperti kehidupan seperti sekarang, semua serba sulit, serba terbatas. Jadi kita dididik untuk mandiri. Harus bisa melakukan apapun yang harus dilakukan. (Baca juga: Komjen Budi Waseso: Ada Tiga Kelompok di Bareskrim (4))


(sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER