Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana menata kawasan Sudirman-Thamrin menjadi area terpadu yang tidak kalah dengan area Orchard Road di Singapura ataupun New York. Salah satu langkah yang ditempuh Ahok adalah dengan melebarkan trotoar dan menjanjikan insentif bagi pemilik gedung untuk berpartisipasi dalam program Pemprov DKI tersebut.
"Rencananya kami ingin melebarkan trotoar dan membuat kawasan itu menjadi area yang dalam istilah anak muda, tempat
hang out. Bayangin
hang out di Sudirman-Thamrin," kata Ahok di Jakarta, Senin (7/9).
Untuk mendukung rencana tersebut, Ahok berharap para pemilik gedung di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin mau merobohkan pagarnya dan membiarkan lobi mereka menjadi area untuk dibuat kafe atau restoran siap saji. Ahok berharap kafe atau resto siap saji itu bisa buka 24 jam guna memenuhi kebutuhan anak muda DKI Jakarta.
(Lihat Juga: Ahok Tak Larang PKL Keluar dari Lenggang Jakarta)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu kantor hanya buat mereka sendiri. Sekarang tembok dibongkar. Trotoar lebar bisa kasih kursi, dan itu akan jadi tempat
hang out dengan dinding kaca yang bagus," kata Ahok.
(Baca Juga: Dana Pembelian Tanah Pemprov DKI Rp 6 Triliun Cair Pekan Ini)Ahok juga berharap agar para pemilik gedung memasang LED di dinding-dinding gedungnya. Jadi kalau pemilik gedung ingin memasang iklan perusahaan mereka, mereka tidak perlu membayar pajak.
(Lihat Juga: Ahok: Biaya Perbaikan Trotoar Rp 35 Miliar Tak Masuk Akal)
"Kalau dulu (LED) lima kali dari ukuran
billboard, makanya orang enggak mau. Sekarang enggak perlu. Kalau kamu terima iklan dari luar, bagi hasil saja 70-30," kata Ahok.
Ahok menjelaskan, dulu perusahaan yang ingin memasang iklan mesti melalui perusahaan iklan. Ke depannya Ahok ingin menghapuskan mekanisme tersebut. Setiap pemilik gedung bisa memasang iklan mereka di layar LED yang mereka miliki sendiri.
Menurut Ahok, penggunaan trotoar sebagai tempat nongkrong tidak menjadi persoalan asalkan tidak mempersempit jumlah jalur bagi pengguna kendaraan.
"Prinsipnya bukan mengecilkan jalan. Yang penting kalau 4 jalur ya 4 jalur. Jangan ada 6 terus jadi 5 atau 4. Itu macet," ujar Ahok.
Untuk mewujudkan rencana penataan kawasan Sudirman-Thamrin tersebut, Pemerintah DKI mesti menunggu selesainya proyek
Mass Rapit Transit (MRT). MRT rencananya rampung pada 2018 hingga 2019 mendatang.
(utd)