Polda Metro Incar Sarang Pembuatan DVD Porno

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 15:24 WIB
Pemblokiran situs porno oleh kementerian terkait dinilai menjadi penyebab meningkatnya produksi sekaligus penjualan dvd porno.
Pemblokiran situs porno oleh kementerian terkait dinilai menjadi penyebab meningkatnya produksi sekaligus penjualan dvd porno. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski Polda Metro Jaya kembali berhasil menangkap basah seorang kurir DVD porno yang membawa ribuan keping dvd, namun kepolisian menyatakan tidak lagi mengincar pemain kecil dari pasar peredaran dvd porno.

Kepala Sub Direktorat Industri Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto menegaskan pihaknya sedang mengincar rumah-rumah yang memproduksi dvd porno tersebut.

"Kita tidak tidak sedang memberantas nyamuk melainkan rumah produksinya, sarangnya," kata Agung saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya karena baru saja mencokok seorang kurir dvd berinisial RS di kawasan Glodok Jakarta Barat, penggerebekan sarang dvd porno sebagai target juga dikarenakan polisi yang mencatat adanya peningkatan peredaran film porno dalam bentuk cakram.

Agung menyebut, sarang yang dimaksud sebagai target adalah lokasi atau tempat para pelaku memproduksi dan memperbanyak film porno tersebut sebelum diperjualbelikan. Dia mengatakan tidak mudah untuk melakukan penindakan terhadap para pedagang DVD kaki lima yang menjual DVD porno.

Menurutnya, perlu operasi tangkap tangan untuk menindak para pedagang tersebut. Namun begitu hal tersebut diakui Agung tidak dilakukan secara intens.

Terkait dengan meningkatnya penjualan film porno, Agung mengatakan bahwa kondisi tersebut terjadi sejak lima tahun lalu lantaran Kementerian Komunikasi dan Informatika memberlakukan pemblokiran terhadap situs porno.

Padahal sebelumnya nasib penjualan dvd film porno menurun drastis karena masyarakat bisa bebas mengakses situs penyedia film porno.

"Karena pemerintah telah memblokir 3000 hingga 4000 situs maka konsumen beralih lagi ke cara konvensional. Grafik penjualan film porno meningkat," ujarnya. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER