Desakan Petisi agar Setya dan Fadli Undur Diri Deras Mengalir

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2015 10:06 WIB
Di change.org, sudah sebanyak 10 ribu lebih warga mendukung petisi yang mendesak Setya Novanto dan Fadli Zon mengundurkan diri dari pimpinan DPR.
Donald Trump saat memperkenalkan Ketua DPR Setya Novanto ke publik AS. (REUTERS/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemunculan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam acara jumpa pers Donald Trump menuai kontroversi. Masyarakat merespons cukup keras apa yang dilakukan Setya dan Fadli. Salah satunya melalui situs change.org.

Pagi ini, di laman situs Change.org, sudah 10 ribu lebih warga menandatangi petisi yang menganjurkan Setya dan Fadli melepaskan jabatannya sebagai pimpinan DPR. (Baca: Setya Novanto-Fadli Zon Diberondong Tujuh Petisi Masyarakat)

Petisi yang mendesak Setya dan Fadli mengundurkan diri ini dibuat Djati Erna Sahara, empat hari lalu. Menurutnya, kedua pemimpin DPR RI itu perlu mengundurkan diri lantaran dinilai telah mempermalukan Indonesia. Dukungannya terhadap Trump juga dianggap mencederai bangsa yang mayoritas muslim, sebab Trump dikenal sebagai politi anti-Islam dan rasialis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya ada tujuh petisi menyangkut persoalan serupa di Change.org sampai Rabu (9/9). Semua petisi dari masyarakat itu menuntut kedua tokoh politik untuk meminta maaf, mengundurkan diri, bicara terus terang soal motivasinya, atau dicopot dari jabatan mereka.

Dua hari lalu, Mahkamah Kehormatan Dewan mengadakan rapat tertutup membahas pelanggaran etika kedewanan yang dilakukan Setnov dan Fadli Zon. Rapat digelar usai tujuh anggota DPR melaporkan kedua pimpinan lembaga para wakil rakyat itu. Menurut Mahkamah, Setnov dan Fadli Zon akan dikenai tiga sanksi soal etik. (Baca: Mahkamah Dewan Siapkan Tiga Sanksi Bagi Setya dan Fadli Zon)

Selain soal sanksi, mahkamah akan meminta keterangan dari peserta delegasi yang ikut kunjungan kerja pimpinan DPR ke Amerika Serikat baru-baru ini. Keterangan yang bakal diminta terkait agenda acara yang berlangsung, jumlah anggaran yang digunakan hingga mempertanyakan pihak keluarga yang ikut dalam rombongan.

Namun Wakil Ketua MKD Junimart Girsang tak dapat merinci soal waktu pemanggilan. Dia hanya menyebut proses ini akan dilakukan dalam waktu dekat. (Baca Setya Novanto: Kehadiran di Jumpa Pers Trump Tak Langgar Etik

Menariknya, Mahkamah Kehormatan juga berencana memanggil bakal calon presiden Amerika Donald Trump jika diperlukan. Hal ini merupakan upaya untuk meminta klarifikasi terkait perkara dugaan pelanggaran etika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan wakilnya Fadli Zon yang hadir dalam konferensi pers bakal calon presiden Amerika tersebut. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER