Buwas Jelaskan Alasan Hadir dalam Rilis Sindikat Narkotik

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2015 18:56 WIB
Dalam acara tersebut Budi hadir mendampingi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian yang menjelaskan soal sindikat narkoba internasional.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memberikan keterangan terkait pengungkapan narkotika jaringan internasional di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 9 September 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mendadak hadir dalam acara pengungkapan peredaran narkoba yang dilakukan di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (9/9).

Dalam acara tersebut Budi hadir mendampingi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian yang menjelaskan soal sindikat narkoba internasional.

Ditanya perihal kehadirannya di Mapolda Metro Jaya, Budi mengatakan bahwa dia merasa masih memiliki tanggung jawab karena Operasi Nila Jaya yang dilakukan Polda Metro Jaya awalnya dibuka oleh dirinya saat dia masih menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa bertanggungjawab karena operasi ini diawali saat saya masih menjadi Kabareskrim," kata Budi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/9).

Selain itu, Budi mengatakan kehadirannya di Polda Metro Jaya juga menunjukkan bahwa pemberantasan narkotika di Indonesia bukan hanya kerja dari polisi semata, tapi juga dibantu BNN serta instansi lain.

"BNN dan polisi ini tujuannya kan sama-sama memberantas narkoba," ujarnya.

Selain itu, dia menambahkan bahwa kerjasama BNN dan Polri harus menindaklanjuti peredaran narkoba sampai tuntas, kalau perlu sampai akarnya.

Keberhasilan pengungkapan narkoba oleh Polda Metro Jaya, kata Budi, merupakan salah satu bukti bahwa kerja sama semua pihak akan bisa menghasilkan pengungkapan sindikat narkoba yang makin besar.

"Ada Direktorat Narkoba di Polda Metro Jaya, ada juga Direktorat di Mabes Polri, dan BNN akan membantu koordinasi untuk ikut membantu pengungkapan yang semakin besar," kata Budi.

Sebelumnya Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengungkapkan anak buahnya berhasil mengamankan ratusan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi.

"Ada 115 kg sabu dan 5450 butir ekstasi, itu semua didapat dari 13 tempat yang tersebar di seluruh Jakarta terutama Jakarta Utara dan Jakarta Barat," kata Eko saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, pagi tadi.

Eko menambahkan, ada 23 orang yang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus peredaran narkoba tersebut. 23 orang tersebut bukan hanya warga negara Indonesia tapi juga warga negara China dan warga negara Nigeria.

"Ada tiga warga negara China-Hongkong, tiga orang Nigeria, dan 17 warga negara Indonesia," kata Eko.

Narkoba-narkoba yang diamankan oleh penyidik Polda Metro Jaya tersebut dimasukkan ke Indonesia melalu jalur laut menggunakan jasa ekspedisi. Menurut Eko, barang haram tersebut bisa masuk melalui Riau, Dumai, ataupun Medan.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan terancam hukuman minimal lima tahun penjara serta denda maksimal Rp 10 miliar. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER