Buwas Sebut Masuknya Narkoba dari Jalur Laut Sulit Dicegah

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2015 16:27 WIB
Jalur laut jadi favorit para penyelundup narkotik. Narkoba-narkoba dikirim melalui jasa ekspedisi dan masuk ke berbagai pelabuhan tikus yang tersebar di In
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memberikan keterangan terkait pengungkapan narkotika jaringan internasional di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 9 September 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengungkapan kasus narkoba oleh Polda Metro Jaya, Rabu (9/9), menunjukkan bahwa jalur laut masih menjadi favorit para penyelundup narkotik. Kurir-kurir narkoba menyusup melalui pelabuhan ‘tikus’ yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ratusan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi yang disita Polda Metro Jaya masuk melalui jasa ekspedisi laut antara lain lewat Riau dan Medan. (Baca: Ratusan Kilo Narkotik Jalur Sumatera Bernilai Rp174 Miliar)

Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengakui penyelundupan narkoba lewat laut sulit dicegah karena terlalu banyaknya pelabuhan tikus di Indonesia, serta partisipasi masyarakat yang kurang dalam mencegah masuknya narkotik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita belum proaktif padahal sebenarnya semua ini tergantung warga sekitar," kata Buwas –julukan Budi Waseso– di Markas Polda Metro Jaya.

Menurut Buwas, peredaran narkoba di Indonesia tidak bisa hanya diselesaikan oleh penegak hukum, melainkan harus mendapat bantuan dari masyarakat.

Jika masyarakat yang tinggal dekat dengan pelabuhan tikus melihat proses penyaluran narkoba di sana, kata Buwas, maka mereka harus segera melaporkannya.

"Yang kerja sekarang baru Kepolisian dan BNN, sedangkan pihak lain belum melakukan fungsinya dengan baik," ujar Buwas.

Ia mengatakan hampir semua pelabuhan di Indonesia pasti punya pelabuhan tikus, mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga Papua.

"Di Sunda Kelapa juga ada. (Pelabuhan tikus) itu di mana-mana banyak dan dimanfaatkan oleh para pelaku (kurir narkoba)," kata Buwas.

Sebelumnya, ratusan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi disita Polda Metro Jaya dari sejumlah lokasi. “Ada 115 kg sabu dan 5.450 butir ekstasi. Itu semua didapat dari 13 tempat yang tersebar di seluruh Jakarta, terutama Jakarta Utara dan Jakarta Barat,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto.

Dalam kasus itu, sebanyak 23 orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus peredaran narkoba tersebut. Dari 23 orang itu, 17 merupakan warga negara Indonesia, tiga warga China, dan tiga sisanya asal Nigeria.

Narkoba-narkoba yang disita penyidik Polda Metro Jaya tersebut masuk ke Indonesia lewat laut. Para tersangka kini dijerat Undang-Undang Narkotika dan terancam hukuman minimal lima tahun penjara serta denda maksimal Rp10 miliar. (agk/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER