Sutiyoso Bahas Potongan Anggaran Intelijen dengan DPR

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 10 Sep 2015 12:20 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengaku cukup terganggu dengan adanya pemotongan anggaran yang menimpa badan intelijen yang ia pimpin.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso melakukan rapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat guna membahas anggaran lembaga telik sandi. Ia mengaku cukup terganggu dengan adanya pemotongan anggaran yang menimpa badan intelijen itu.

Sutiyoso menjelaskan pemotongan anggaran yang dialami lembaganya saat ini sudah terjadi sebelum ia menjabat. Ia juga mengatakan pemotongan anggaran berlaku di lembaga lain sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan. Menurutnya, pemotongan anggaran ini akan jadi masalah karena berdampak pada program-program yang telah direncanakan.

"Kalau dipotong tidak akan tercapai program-program kami, terutama perekrutan 1.000 personel (BIN)," ujar Sutiyoso di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (10/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta kepada Komisi I DPR agar anggaran yang ada saat ini ditinjau ulang dan dapat dipenuhi sesuai kebutuhan. Tetapi Sutiyoso enggan menjelaskan jumlah anggaran yang akan dibahas.

"Makanya Komisi I DPR saya minta tolong untuk memperjuangkan agar anggaran kami bisa dipenuhi," jelas Sutiyoso.

Selain pembahasan anggaran, rapat akan membahas isu-isu yang berkembang saat ini. "Kami bicarakan anggaran dan situasi yang berkembang seperti terorisme, separatis," ujar Sutiyoso.

Sebelum menjadi Kepala BIN, Sutiyoso mengaku siap untuk membahas dan berkonsultasi dengan Komisi I DPR mengenai kenaikan anggaran BIN pada 2016. Diketahui, BIN memiliki anggaran sebesar Rp2,6 triliun pada 2015.

Namun angka tersebut menurun menjadi Rp2,01 triliun dalam rencana anggaran BIN 2016.

"Itu sangat kecil. Padahal BIN adalah lini terdepan dalam keamanan negara," ujar Sutiyoso usai melakukan uji kelayakan dan kepatutan di Gedung DPR, Jakarta, ketika itu. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER