Kisah Ahok Hanya 10 Hari Kuliah Kedokteran

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 10 Sep 2015 16:33 WIB
Sempat diterima di Fakultas Kedokteran UKI, Ahok lebih memilih kuliah di jurusan geologi Universitas Trisakti. Hal ini membuat ayah Ahok marah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa sangka Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang bergelar insinyur dan master manajemen ternyata pernah diterima di jurusan kedokteran. Namun hanya 10 hari Gubernur yang biasa disapa Ahok ini kuliah Kedokteran karena ia lebih memilih kuliah di jurusan lain.

Ahok menuturkan, menjadi dokter merupakan keinginan orang tuanya. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia jadi pilihan pertamanya.

"Dulu saya disuruh tes kedokteran di UI dan milih tes jurusan pertambangan ITB. Tapi enggak lolos," kata Ahok di depan para dokter dan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gagal di UI, Ahok kemudian disarankan ayahnya untuk kembali mengikuti tes masuk Fakultas Kedokteran di Universitas Kristen Indonesia.

Kali ini Ahok berhasil diterima. Namun perkuliahan hanya ia jalani selama 10 hari. Saat itu ia lebih memilih kuliah jurusan geologi di Universitas Trisakti yang juga menerimanya.

Oleh karena tak menuruti permintaan ayahnya, Ahok tak diajak bicara selama 10 bulan oleh sang ayah. "Bapak saya tak suka kalau saya jadi insinyur," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Ayah Ahok menganggap dokter memiliki masa depan yang lebih menjanjikan. (Baca juga: Lebih Hemat, Ahok Pilih Rusun Ketimbang Kampung Deret)

Melalui sepucuk surat, sang ayah mengatakan kalau insinyur tak dibutuhkan di kampung halamannya. Warga kampung lebih membutuhkan seorang dokter. Selain itu, profesi dokter tak memandang usia karena jasa pengobatan terus dibutuhkan orang.

"Insinyur kalau sudah tua tidak laku, kalau dokter tambah tua tambah laku. Kalau perlu dibawakan telur ayam kampung," kata Ahok.

Ahok hari ini meresmikan pembukaan layanan kemoterapi di RSUD Tarakan untuk mengakomodasi kebutuhan pasien kanker.

“Saya sangat bersyukur karena kalau kita lihat rumah sakit kanker yang ada, hampir semua pasien yang mau kemo itu antrenya luar biasa," kata Ahok. (Baca juga: Ahok Resmikan Layanan Kemoterapi RSUD Tarakan)

Padahal, menurut Ahok, pasien kanker yang ingin melakukan kemoterapi tidak boleh terlambat agar mendapat hasil yang maksimal. Dia menyebut, kerap terjadi antrean panjang di lorong-lorong RS Dharmais. Hal itu karena masyarakat hanya mengetahui rumah sakit tersebut sebagai satu-satunya tempat mengobati kanker.   
(sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER