Asap Mulai Mengepung Singapura dan Malaysia

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Minggu, 13 Sep 2015 04:29 WIB
Kebakaran lahan di Sumatera Selatan selalu paling sulit dipadamkan, asapnya kini mulai mengarah ke Singapura dan Malaysia.
Kebakaran lahan di Sumatera Selatan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan mulai menutupi wilayah Singapura dan sebagian barat Serawak, Malaysia.

Pasalnya, angin mengarah ke timur laut dan menyebabkan asap dari Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan menutupi wilayah Singapura. Sumber asap terbesar dari Sumsel.

"Akibatnya, kualitas udara di Singapura pada Jumat pukul 19.00 waktu setempat pada level tidak sehat dengan PSI 129-148. Asap di Kalimantan Barat terbawa angin ke timur laut menyebabkan bagian barat Serawak Malaysia tertutup asap sedang," demikian pernyataan Sutopo dalam siaran pers yang diterima CNN Indonesia, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hotspot di Sumatera pada Jumat (11/9) pukul 16.00 WIB tercatat berjumlah 665. Hotspot ini tersebar di Sumsel (475), Bengkulu (10), Jambi (83), Babel (45), Lampung (25), Riau (12), Sumbar (8), Kepri (5), Sumut dan Aceh (1). Sementara, hotspot di Kalimantan tidak dapat terdeteksi oleh satelit Terra dan Aqua.

"Kebakaran hutan dan lahan di Sumsel selalu paling sulit dipadamkan dan meluas, seperti pada tahun 2014. Dari satelit terlihat asap tebal dari Sumsel menutup Jambi dan Riau," kata Sutopo.

Jarak pandang di Pekanbaru tercatat hanya 700 meter, sementara Rengat dan Pelalawan 200 meter. Adapun, di Dumai sejauh 400 meter, Jambi 400-800 meter, dan Kalsel kurang dari 500 meter.  

"Kualitas udara di Riau dan Jambi pada level berbahaya. Sekolah-sekolah masih diliburkan. Hampir 80 persen wilayah Kalimantan tertutup asap dengan tingkat kepekatan sedang hingga tinggi," kata Sutopo.

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER