Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Kepolisian telah menetapkan 55 orang tersangka dalam kasus kebakaran hutan di Riau dan Jambi, Sumatera. Kepolisian juga masih melakukan penyelidikan terhadap 13 perusahaan di Sumatera Selatan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, mengatakan penyelidikan masih terus dilakukan oleh Polri serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
(Lihat Juga FOKUS Derita Warga Dikepung Kabut Asap)
Sementara itu berdasarkan hasil Operasi Darurat Asap Sumatera dan Kalimantan, masih ditemukan titik panas di Sumatera sebanyak 944 titik dengan rincian Bengkulu 13, Jambi 186, Sumatera Selatan 542, Lampung 69, Riau 16, Sumatera Barat 16, Bangka Belitung 2 dan Kepulauan Riau 3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk Kalimantan, jumlah titik panas sebanyak 222 buah dengan rincian 26 di Kalimantan Barat, 54 di Kalimantan Selatan dan 142 di Kalimantan Tengah.
(Lihat Juga: Kisah Dulman, Tewas Hirup Asap Saat Padamkan Kebakaran Hutan)"Masih banyaknya titik panas ini mengindikasikan pembakaran hutan dan lahan masih terus berlangsung bahkan hingga ke Taman Nasional. Meskipun pemadaman berhasil dilakukan, namun pembakaran masih terus dilakukan," ujar dia.
(Baca Juga: Menteri Siti Janji Segera Hukum Perusahaan Pembakar Hutan)
Masih adanya kebakaran hutan menyebabkan asap pekat masih menutup sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan, terutama di Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Asap tersebut, katanya, menyebabkan jarak pandang di beberapa daerah terbatas dan kualitas udara sangat tidak sehat hingga berbahaya.
(Baca Juga: Modus Perusahaan Pembakar Hutan Sudah Jelas, Mesti Diadili)"Pekanbaru berbahaya, Jambi tidak sehat, Palembang sedang serta Pontianak sangat tidak sehat," kata Sutopo.
Sutopo mengatakan pemerintah telah melakukan pemadaman di darat, misalnya melalui satuan tugas darat di Kalimantan Tengah yang memadamkan 99 hektare lahan terbakar, dan di Riau sebanyak 4.254 hektare lahan berhasil dipadamkan.
Untuk pemadaman di udara, pemerintah mengerahkan 2 heli di Pulau Pisang, Kalimantan tengah, 1 heli di Kalimantan Selatan, 2 heli di Sumatera Selatan dan 1 heli MI di Jambi. Pemadaman juga dilakukan dengan teknik modifikasi cuaca di Kalimantan Barat, Riau dan Sumsel.
Pekatnya kabut asap juga menyebabkan beberapa sekolah di Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah diliburkan. Selain meningkat di wilayah Indonesia, kabut asap juga sudah melanda negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan Indoensia memiliki armada cukup untuk mengatasi krisis kebakaran hutan yang melanda Sumatera dan Kalimantan.
Siti mengatakan pemerintah RI mengerahkan 20 pesawat untuk menciptakan hujan buatan dan melakukan pengeboman air. Ia menganggap itu cukup untuk sementara waktu. Terlebih, kata dia, pesawat yang dioperasikan untuk
water bombing terus bertambah sejak awal September ini.
(utd)