Fadli Zon Beberkan Kegiatan Rombongan DPR Selama di AS

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2015 14:28 WIB
Fadli menyebut bahwa dalam rombongan ada Roem Kono dan Robert Kardinal yang disebutnya berangkat dengan biaya sendiri.
Ketua DPR RI Setya Novanto (tengah) didampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri) berbincang dengan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Roem Kono (kanan) seusai memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pertemuan dengan Donald Trump di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/9). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tadi pagi, rombongan wakil rakyat yang melakukan kunjungan ke Amerika Serikat kembali masuk kerja di Gedung DPR. Mereka pun menggelar konferensi pers untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan selama di Negeri Paman Sam tersebut.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjelaskan, rombongan DPR ke Amerika Serikat untuk menghadiri konferensi antar parlemen dunia atau IPU yang digelar lima tahun sekali. Fadli mengatakan, IPU biasanya menggelar konferensi di markas besarnya di Jenewa, Swiss, namun sekarang digelar di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. “Ini dibuka oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Ketua IPU,” kata Fadli di Jakarta, Senin (14/9).

Fadli mengungkapkan, dalam konferensi itu, Ketua DPR Setya Novanto menyampaikan pidato soal MDG’s (millenium development goals) dan perlunya reformasi PBB. Dalam pidato itu Novanto, tutur Fadli, menyampaikan bahwa PBB masih belum demokratis dan masih dikuasai oleh beberapa negara saja. “Kami diapresiasi karena sikap yang kritis karena kami ingin institusi yang dibangun direformasi,” ujarnya. (Baca juga: Fadli Zon Benarkan Hary Tanoe Bantu Komunikasi dengan Trump)

Lalu ada pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Jepang, Jerman, Ceko, Kroasia, China, Sudan dan beberapa negara lain. Acara itu, ungkap Fadli, ditutup pada 2 September dengan hasil yang cukup baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam delegasi Indonesia, sebut Fadli, dipimpin Ketua DPR Setya Novanto. Selain dirinya, dalam delegasi ada pula Juliari Batubara, Roem Kono, Aziz Syamsudin, Tantowi Yahya, Satya Yudha dan Mikael Wattimena. “Ada Roem Kono dan Robert Kardinal yang datang ke sana atas biaya sendiri,” kata Fadli Zon.

Usai IPU, Fadli Zon menyebutkan baru pertemuan dengan bakal calon Presiden Amerikat dari Partai Republik, Donald Trump. Fadli menyatakan, delegasi DPR bertemu dengan Donald Trump karena menilai dia orang yang mau berinvestasi di Indonesia, dan untuk membangun jaringan (networking). Fadli menyebut bahwa dalam UU MD3 disebutkan bahwa ada peran diplomasi dan representasi bagi DPR. (Baca juga: Setya Novanto Bisa Dicopot dari Jabatan Ketua DPR)

“Ini peran diplomasi bagian second track atau multitrack diplomasi. Bukan hanya pemerintah. Ini sudah diratifikasi di IPU. Ada di statuta IPU,” ujarnya. Diplomasi itu disebut Fadli adalah soal hubungan luar negeri, ekonomi, kebudayaan.

Fadli menyebut pertemuan itu dilakukan di lantai 26 Trump Tower, New York. Pertemuan terjadi sekitar 30 menit. Pertemuan tidak hanya dengan Donald Trump, tapi juga dengan timnya yang bertanggung jawab dengan projek di Indonesia. Trump sebut Fadli, mengapresiasi muslim di Indonesia yang moderat demokratis.

“Trump ingin berinvestasi lebih jauh, selesai itu makan minum, ada foto-foto selfie juga. Membawa buku untuk ditandatangani,” kata Fadli.

Fadli menyebut, begitu antusiasnya Trump, dia mengajak rombongan DPR untuk turun menghadiri konferensi persnya. Fadli menyebut ada anak buahnya Trump yang sudah membawa banner, dan begitu rombongan ke luar dari lift ke bawah, sudah banyak orang. “Kami sudah pamit pulang, tetapi sebagai orang Timur, kami berdiri di situ sampai selesai,” kata Fadli. (Baca juga: Setnov Sebut Donald Trump yang Menginisiasi Pertemuan)

Selesai konpers, rombongan DPR keluar. Saat itu, tutur Fadli, rombongan sempat diwawancarai bagaimana pendapat soal Donald Trump. “Kita bilang, kita senang dengan siapa pun yang suka dengan Indonesia, teman bagi kita,” sebut Fadli. Wakil Ketua Umum Gerindra ini menegaskan bahwa kedatangan itu bukan dalam bentuk dukungan terhadap pencalonan Donald Trump.

“Donald Trump bagi kita menguntungkan, di saat rupiah terpuruk ada pengusaha Amerika Serikat yg mau investasi ya bagus. Tolong jawab kalau yang mau menolak. Presiden kemana-mana juga dagang,” sebut Fadli

Los Angeles, San Fransisco dan Washington DC

Usai dari New York, rombongan DPR berkunjung ke Los Angeles dan San Fransico. Fadli menyebut di sana bertemu dengan diaspora. Mereka meminta diperjuangkan kondisi yang menimpa mereka. Beberapa yang mereka sebut adalah kesulitan pemindahan aset dan pindah kewarganegaraan. “Mereka meminta diperbolehkan dua kewarganegaraan,” katanya. Diaspora ini disebut Fadli penting karena membantu ekonomi Indonesia. (Baca juga: PDIP Tuding Kunjungan DPR ke AS Disusupi Penumpang Gelap)

Fadli mengaku selama di sana berdiskusi dengan para pengusaha Indonesia. Beberapa pengusaha itu bergerak di mebel dan makanan. Bahkan rombongan DPR sampai berkunjung ke gudang mereka. Fadli menyebut pengusaha mebel itu mengimpor mebel dari Indonesia dan memasarkannya ke ratusan hotel di Amerika Serikat.

Fadli juga menyebut rombongan DPR mengunjungi kampus Facebook dan Apple di Silicon Valley. Pihak Facebook, kata Fadli menjelaskan pemakaian Facebook di Indonesia, bagaimana Facebook bisa dipakai promo pariwisata dan dialog konsituen.

Kemudian, rombongan DPR ke Washington DC. Di sana, sebut Fadli, rombongan DPR menghadirii US-Asean Business Council kurang lebih satu jam. Dalam pertemuan itu, ada pihak Freeport, Coca-Cila, General Electric, Chevron. "Mereka menyampaikan ke DPR sejumlah peraturan yang perlu dikomunikasikan ke pemerintah karena agak menggangu investasi mereka, diantaranya kepastian hukum dan usaha,” sebut Fadli.

Pertemuan kedua adalah dengan Ketua Senat Amerika. Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua DPR, Roem Kono, Robert Kardinal, Nurhayati Assegaf. Setelah itu diskusi dengan Usindo Society. Diskusi selama satu jam di mana Setya Novanto menjadi pembicara tunggal.

Disusul kemudian pertemuan dengan Ketua Kongres Amerika Serikat. Pertemuan selama 30 menit itu disebut Fadli hanya dihadiri oleh dirinya dan Setya Novanto. Pertemuan itu membahas hubungan perdagangan Indonesia-Amerika dan bagaimana potensi-potens di Indonesia. “Dia ingin hubungan semakin baik ke depan,” tutur Fadli.

Sumber CNN Indonesia menyebutkan bahwa tidak ada pertemuan antara rombongan DPR dengan masyarakat Indonesia di San Fransisco. Yang ada hanyalah makan malam antara rombongan DPR dengan staf KJRI di wisma KJRI.
(hel/hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER