Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak mempersoalkan pertemuan dia dengan konglomerat Amerika Serikat, Donald Trump.
Fadli menepis tudingan yang menyebut Prabowo geram saat mengetahui kader andalannya menemui Trump di luar agenda kunjungan kerja DPR.
Untuk mengklarifikasi tudingan miring, Fadli mengaku langsung menghadap Prabowo setibanya di Indonesia setelah dia pulang dari kunjungannya ke Amerika, Ahad (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berkomunikasi dengan Pak Prabowo, saya sampaikan kronologi, kemarin langsung ketemu. Tidak ada masalah dari Ketum Gerindra," ujar Fadli di Gedung DPR, Senin (14/9). (Baca:
Fadli Zon Beberkan Kegiatan Rombongan DPR Selama di AS)
Fadli kembali menegaskan kepentingan rombongan DPR ke Amerika Serikat untuk menghadiri konferensi antarparlemen dunia atau IPU yang digelar lima tahun sekali.
IPU lazimnya menggelar konferensi di markas besarnya di Jenewa, Swiss, namun sekarang digelar di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. “Ini dibuka oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Ketua IPU,” kata Fadli.
Dalam konferensi itu, Ketua DPR Setya Novanto menyampaikan pidato soal MDG’s (millenium development goals) dan perlunya reformasi PBB. Dalam pidatonya, Novanto menyampaikan bahwa PBB masih belum demokratis dan masih dikuasai oleh beberapa negara saja. (Baca:
Setya Novanto Bisa Dicopot dari Jabatan Ketua DPR)
“Kami diapresiasi karena sikap yang kritis karena kami ingin institusi yang dibangun direformasi,” ujar Fadli.
Fadli berdalih delegasi DPR bertemu dengan Donald Trump karena menilai dia orang yang mau berinvestasi di Indonesia, dan untuk membangun jaringan. Fadli menyebut bahwa dalam UU MD3 disebutkan bahwa ada peran diplomasi dan representasi bagi DPR.
“Ini peran diplomasi bagian
second track atau
multitrack diplomasi. Bukan hanya pemerintah. Ini sudah diratifikasi di IPU. Ada di statuta IPU,” ujarnya. Diplomasi itu disebut Fadli adalah soal hubungan luar negeri, ekonomi, dan kebudayaan
Sebelumnya, politikus Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo mengatakan Fadli yang menemui Trump dalam kapasitasnya sebagai pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat harus memberi penjelasan secara lengkap kepada Prabowo.
“Pak Prabowo akan memanggil. Penjelasan perlu diberikan untuk mengetahui secara jelas dan benar terkait dengan pertemuan dengan Donald Trump,” ujar keponakan Prabowo ini kepada CNN Indonesia, Ahad malam (6/9).
(obs)