Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yambise mengatakan kabut asap saat ini telah menyelimuti 80 persen Pulau Sumatra. Kondisi itu mengakibatkan 22,6 juta jiwa terpapar asap di Sumatra, ditambah 3 juta jiwa yang harus menghirup asap di Kalimantan.
Menurut Yohana, kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu telah memengaruhi aktifitas belajar sekolah dan kesehatan masyarakat.
“Kabut asap menyebar ke sejumlah daerah di sekitar Sumatra Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan,” kata Yohana dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kabut asap itu, siswa sekolah di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur di Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, meminta jam masuk sekolah diundur.
"Saya berharap darurat asap ini dapat teratasi. Saya sangat mendukung dan menghargai setiap upaya pemerintah dan pemerintah daerah yang telah bekerja keras mengatasi bencana kabut hingga ke akar masalahnya," kata Yohana.
Yohana menyebutkan, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) juga menjadi salah satu dampak terbesar dari paparan asap. Masyarakat terdampak asap diminta disiplin menggunakan masker.
Mayoritas penderita ISPA adalah anak-anak, orang lanjut usia, dan ibu-ibu hamil yang dikhawatirkan tumbuh kembang janinnya di kemudian hari akan berisiko.
Menurut Yohana, persoalan asap bukan tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab seluruh eleman masyarakat. Yohana meminta masyarakat dapat saling bekerja sama dalam menuntaskan permasalahan kebakaran hutan yang berlarut-larut tiap tahunnya.
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Yohana yaitu melakukan penanaman hutan agar masalah asap tidak berulang.
"Gerakan penanaman pohon menjadi salah satu pilihan dalam pelestarian hutan untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Keterlibatan semua pihak, termasuk perempuan, akan menjadi kekuatan besar untuk menjaga kelestariannya," ujar Yohana.
(rdk)