Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya pemerintah merekayasa cuaca dalam menghadapi bencana kabut asap di Sumatera mulai menunjukkan hasil. Pasca pelepasan ratusan ton garam di udara, hujan deras mulai turun di wilayah Riau dan Pelembang semalam.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sebelumnya telah dilepaskan garam sebanyak 120 ton di Riau dan 70 ton di Palembang.
"Perkembangan tadi malam, saya mendapat info bahwa hujan deras melanda Riau dan Palembang," kata Luhut di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cukup hanya dengan merekayasa cuaca, pemerintah juga telah mengerahkan 25 helikopter dan pesawat untuk membantu memadamkan kebakaran lahan/hutan. (Baca juga:
Gubernur Sumsel Protes Disebut Penyumbang Asap Terbesar)
Tak hanya itu, 3.000 personel dari TNI dan Polri diturunkan untuk membantu lewat jalut darat. Khusus untuk Polri, mereka juga diminta untuk menindak para pelaku pembakaran tersebut.
SIMAK FOKUS:
Derita Warga Dikepung Kabut AsapLuhut tak menampik dugaan hutan dan lahan sengaja dibakar. Perusahaan perkebunan lebih menyukai membakar hutan karena lebih murah dibandingkan membersihkan lahan dengan cara yang semestinya.
Menurutnya untuk membersihkan 100 hektare lahan dengan cara normal bisa menghabiskan dana hingga Rp25 miliar. "Angka itu sangat besar bagi mereka dan jika membakar tidak akan sebanyak itu," ujarnya. (Baca juga:
Menteri Siti: Hutan dan Lahan Terbakar Diambil Negara)
Luhut juga mengingatkan salah satu dampak El Nino adalah terlambatnya musim hujan. Dia memperkirakan bahwa hujan baru akan turun sekitar akhir November. "Maka dari itu kita harus tetap waspada," kata Luhut.
(sur)