Ahok Ungkap Penyebab Rendahnya Pendapatan DKI Jakarta 2014

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 17 Sep 2015 08:33 WIB
Salah satu penyebab rendahnya pendapatan daerah dalam APBD 2014 adalah rendahnya pendapatan asli daerah DKI Jakarta yang tak mencapai target.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meresmikan wisata Balai Kota, Sabtu (12/9). (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan rendahnya pendapatan daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2014. Berbagai masalah turut mempengaruhi yang membuat pendapatan daerah DKI Jakarta hanya 67,38 persen saja yang tercapai.

Rendahnya pendapatan daerah ini dipertanyakan anggota DPRD dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jakarta, Rabu (16/9).

Saat memberikan jawaban terhadap pandangan umum fraksi DPRD, Ahok mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah berupaya optimal dalam pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu pendapatan daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya PAD Pemprov DKI Jakarta tahun 2014 naik dari tahun sebelumnya. PAD tahun lalu menurut Ahok sebesar Rp 31,29 triliun. "Naik Rp 4,42 triliun atau 16,64 persen dari realisasi tahun 2013," kata Ahok.

Meskipun naik, PAD DKI Jakarta ini masih belum mencapai target sebesar Rp 39,75 triliun.

PAD didapat Pemprov DKI Jakarta dari berbagai komponen seperti pajak daerah, retribusi daerah, serta pendapatan transfer dan pendapatan lain-lain yang sah.

Rendahnya PAD ini menurut Ahok karena pajak daerah yang juga rendah. Penyebabnya ada beberapa faktor seperti kurangnya kesadaran masyarakat membayar pajak, menurunnya daya beli masyarakat dan program pemerintah Jakarta yang masih belum berjalan maksimal.

"Rendahnya pajak hotel dan restoran dipengaruhi kebijakan pemerintah yang membatasi penggunaan fasilitas hotel untuk ativitas pemerintah dan menurunnya daya beli masyarakat sebagai dampak kenaikan BBM," kata Ahok.

Untuk retribusi daerah, Ahok mengatakan pemerintahannya tidak dapat mencapai target disebakan penurunan volume pengujian kendaraan barang dan belum terlaksananya program ERP (Electronic Road Pricing).

Sementara untuk pendapatan transfer dan pendapatan sah lain-lain belum menyampai target disebabkan secara nasional pendapatan dari penerimaan pajak mengalami penurunan dan rendahnya realisasi pembangunan sarana prasarana pendukung proyek Mass Rapid Transit (MRT). Misalnya pembebasan lahan dan pemindahan utilitas yang dananya bersumber dari dana hibah Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).

Rendahnya PAD ini turut membuat pendapatan daerah DKI Jakarta tak mencapai target. Dalam APBD DKI Jakarta 2014, diketahui pendapatan daerah sebesar Rp 43,82 triliun atau sebesar 67,38 persen dari total target Rp65,04 triliun.

Dalam rapat paripurna pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Jakarta terhadap APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2014 yang digelar kemarin, sembilan fraksi di DPRD mempertanyakan rendahnya pendapatan daerah. Hanya satu fraksi yang tidak mempertanyakan rendahnya pendapatan daerah Pemprov DKI Jakarta yaitu Fraksi PPP. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER