Politikus PDIP Sebut Suap RJ Lino ke Menteri Rini Rp200 Juta

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 11:58 WIB
Suap Rp200 juta itu disebut berupa barang perabot rumah tangga. Bukti yang dibawa Masinton Pasaribu hari ini diklaim masih paket hemat, belum paket jumbo.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu melaporkan RJ Lino ke KPK. (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Masinton Pasaribu, menyatakan memiliki bukti berupa dokumen terkait dugaan suap Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno senilai Rp200 juta.

"Saya mau sampaikan klarifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi perihal dugaan penerimaan gratifikasi dari Dirut Pelindo II ke Menteri BUMN dalam bentuk barang. Barang itu berupa perabot rumah, dokumennya lengkap di sini. Ini masih paket hemat, belum paket jumbo, nilainya Rp200 juta," kata Masinton di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (22/9).

Berdasarkan dokumen yang ia punya, dugaan penyuapan itu terjadi pada Maret 2015. Namun Masinton belum mau menjelaskan dalam rangka apa penyuapan itu dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas, dalam UU Tindak Pidana Korupsi penyelengara negara, dijelaskan bahwa PNS (pegawai negeri sipil) tidak boleh memberi atau menerima. Ini pemberinya jelas Dirut Pelindo, diberikan ke Menteri BUMN sesuai dengan di dokumen ini," kata Masinton.

Anggota Komisi Hukum DPR itu menyerahkan dokumen tersebut ke KPK sekitar pukul 11.00 WIB, dan mengatakan masih memiliki bukti lain yang akan ia keluarkan satu per satu.
Saat ini Badan Reserse Krimimal Polri tengah menangani kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane oleh PT Pelindo II. Bareskrim telah menetapkan seorang tersangka dalam Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP).

Sebanyak 10 mobile crane yang diadakan perusahaan tersebut pada 2013 mestinya dikirimkan ke delapan pelabuhan. Namun penyidik menemukan hingga tahun ini barang- barang tersebut belum dikirimkan.

Kasus ini menjadi sorotan publik saat penggeledahan kantor Pelindo II. Penggeledahan tersebut sempat dinilai gaduh dan diprotes oleh Lino, yang kemudian 'mengadu' ke Kepala Bappenas Sofyan Djalil. Lino tak terima kantornya diperiksa mendadak oleh Korps Bhayangkara.

Beberapa pejabat pemerintahan turut bersuara mengenai penggeledahan PT Pelindo II, termasuk Menteri BUMN Rini Soemarno. Rini kemudian menelepon Kapolri meminta penjelasan perihal penggeledahan itu. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER