Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Terpidana kasus pajak Gayus Tambunan diboyong ke Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/9). Gayus bakal ‘dipasung’ di lembaga pemasyarakatan yang memiliki pengamanan tiga lapis di wilayah itu.
“Hari ini (Gayus) jadi dipindah. Secepatnya,” kata Agus Toyib, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat, beberapa saat sebelum Gayus keluar dengan pengawalan ketat dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Pagi tadi ketika dihubungi CNN Indonesia, Agus tampak sibuk. Suara riuh rendah terdengar di sekelilingnya. Agus mengatakan sedang amat repot. “Kami sedang bersiap-siap,” ujarnya singkat sebelum kembali terbenam dalam kesibukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gayus Tambunan memang bikin banyak orang repot. Semua itu ‘hanya’ gara-gara ulahnya makan di restoran saat sedang keluar penjara untuk menghadiri sidang cerai di Pengadilan Agama Jakarta Utara. (Baca:
Gayus Keluar Bui untuk Hadiri Sidang Pengadilan Agama)
Foto Gayus yang sedang duduk di meja makan restoran bersama dua perempuan tersebar di dunia maya, membuat jajaran Kementerian Hukum dan HAM kebakaran jenggot. Tak kurang dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly langsung merespons polah Gayus itu dengan berang.
“Tolol banget itu. Dia (Gayus) cari perkara sama gue. Sudah, isolasi saja. Kirim ke Gunung Sindur. Kan di sana kami mau buat tempat khusus untuk narapidana bandar narkoba yang jahat-jahat,” kata Yasonna, ‘mengamuk’ usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.
Soal hak asasi Gayus untuk makan, Yasonna mengatakan, “Memang dia harus makan, tapi kan bisa di pinggir jalan atau di mana.”
Pilihan Gayus untuk makan di restoran atau tempat makan yang di foto terlihat bagus itu rupanya dianggap kesalahan besar. Pandangan serupa dikemukakan pengacara pidana Gayus, Untung Sunaryo.
“Semua gara-gara makan di restoran. Coba kalau makan di kantin atau warung biasa, bukan restoran,” kata Untung. Menurutnya, tempat makan yang sederhana lebih pantas untuk narapidana.
Maka andai Gayus tak mampir restoran, apalagi dengan iPhone tergeletak di depannya, tentu ceritanya akan lain. Gayus tak bakal berakhir di Gunung Sindur seperti yang terjadi sekarang. Ia juga mungkin masih bisa pelesir ke luar penjara seperti yang sudah beberapa kali ia lakukan. (Baca
Kontroversi Gayus Tambunan: Hobi Pelesir Saat Dibui)
Apa boleh buat, kali ini Gayus sedang sial. Akibatnya siang ini dengan kawalan polisi, dia resmi berpindah dari Lapas Sukamiskin, Bandung, ke Lapas Gunung Sindur, Bogor –lapas yang disebut benar-benar terisolasi, dan dijaga gabungan petugas Kemenkumham dan Badan Narkotika Nasional, serta anjing pelacak.
Di lapas itu, Gayus akan menempati sebuah ruang isolasi khusus yang bernama Ruang Alfa –huruf pertama dalam abjad Yunani yang juga berarti ‘permulaan’ atau ‘yang pertama.’
Lapas Gunung Sindir, katanya, juga dipasangi
jammer untuk memutus komunikasi ponsel sebagai antisipasi apabila ada narapidana yang lolos mengantongi ponsel ke dalam sel. Jadi, ini lapas tanpa sinyal, tapi dengan CCTV di mana-mana.
Jika dengan penjagaan superketat seperti itu Gayus masih bisa jalan-jalan lagi ke luar sel, entah di mana lagi bekas pegawai Direktorat Jenderal Pajak ini harus dikurung.