Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyatakan siap mengamankan perayaan hari raya Idul Adha di seluruh daerah di Indonesia, yang jatuh pada besok, 24 September. Tak terkecuali daerah berpotensi konflik seperti Tolikara.
Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Suharsono memastikan Polri sudah mengerahkan pasukan ke tempat-tempat yang berpotensi konflik. Namun, ketika ditanyai wilayah mana saja yang berpotensi konflik, Suharsono enggan menyebutkan.
Walau demikian, khusus di Kabupaten Tolikara, Papua, Suharsono mengatakan Polri telah melakukan upaya-upaya khusus untuk pengamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden penyerangan dan pembubaraan jemaah seperti pada saat ibadah salat Idul Fitri pada pertengahan Juli lalu.
"Upaya yang dilakukan agar tidak terjadi konflik, ada komunikasi dengan pejabat setempat yang akan lakukan imbauan dalam rangka menjaga kondusif di sana," kata Suharsono melalui sambungan telepon.
Dia tidak bisa menyebutkan secara spesifik berapa jumlah personil yang diturunkan di daerah-daerah. Namun, dia mengatakan, jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu personil.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya akan menerjunkan 374 personil untuk mengamankan kawasan tersebut.
"Itu dari Polda (Papua) dan Polres Jayawijaya. Kami juga di-backup oleh TNI (Tentara Nasional Indonesia)," kata Paulus melalui pesan singkat.
Pada Juli lalu, sekelompok massa menyerang dan membubarkan jemaah Salat Id di dekat tempat pelaksanaan Kebaktian Kebangunan Rohani Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
Pembubaran itu dilakukan diduga lantaran jemaah salat menggunakan pengeras suara. GIDI sebelumnya telah mengimbau umat islam untuk tidak menggunakan pengeras suara karena bisa mengganggu kegiatan yang mereka laksanakan.
Akibat peristiwa itu, ratusan warga Muslim terpaksa mengungsi dan sejumlah bangunan hangus terbakar. Polisi sudah menetapkan dua tersangka terkait kerusuhan ini yakni Arianto Kogoya dan Jundi Wanimbo.
(meg)