Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian bakal memberikan pengamanan ekstra saat perayaan Hari Raya Idul Adha di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Pengamanan lebih ini dilakukan karena petugas tak ingin kecolongan kejadian kekerasaan saat Idul Fitri lalu terulang.
"Khusus untuk Tolikara karena ada pengalaman kemarin jadi kami perlu berikan pengamanan ekstra," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Suharsono di Mabes Polri, Jumat (11/9).
Selain pengamanan ekstra, petugas juga melakukan pendekatan kepada komunitas keagamaan di Tolikara. Kegiatan seperti penyuluhan dan komunikasi diperbanyak jelang perayaan hari raya kurban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertemuan sebelum hari H harus dilakukan dalam rangka menciptakan kondisi (yang kondusif)," katanya.
Meski pengamanan di Tolikara menjadi lebih ekstra, Suharsono menegaskan pengamanan di lokasi-lokasi lain pun tetap dilakukan. Polri juga sudah memberikan instruksi pada kepolisian daerah agar melakukan pengamanan dengan maksimal.
"Pengamanan sholat Id di seluruh Indonesia pasti ada antisipasi. kapolda dan jajaran harus mengantisipasi," ujarnya.
Kerusuhan dan aksi kekerasan pecah di Tolikara saat salat Idul Fitri, Juli lalu. Sekelompok orang menyerang dan membubarkan jemaah salat Id.
Pembubaran itu dilakukan lantaran jemaah salat menggunakan pengeras suara. Sebelum insiden terjadi, komunitas agama lain yang merupakan mayoritas di Tolikara telah mengimbau umat Islam untuk tidak menggunakan pengeras suara karena bisa mengganggu kegiatan yang mereka laksanakan secara bersamaan.
Akibat peristiwa itu, ratusan muslim terpaksa mengungsi dan sejumlah bangunan hangus terbakar. Polisi sudah menetapkan dua tersangka terkait kerusuhan ini, yakni Arianto Kogoya dan Jundi Wanimbo.
(sur)