Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie merasa kehilangan atas meninggalnya pengacara senior, Adnan Buyung Nasution. Menurut Jimly, banyak aktivis lahir dari lembaga yang didirikan Adnan Buyung yaitu Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
"Beliau dengan idealismenya sendiri berjuang, beliau berhasil menghidupi banyak aktivis sosial. Saya menganggap LBH itu salah satu school of social activist di Indonesia," kata Jimly, di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (23/9). (Baca juga:
'Semua Anak Buah Buyung Jadi Penting, dari Todung ke ArtidjoJiml)
Selain banyak menciptakan aktivis, Jimly mengatakan banyak pula pengacara idealis yang bersentuhan dengan pria yang akrab disapa Bang Buyung tersebut. Jimly berharap rakyat Indonesia dapat mengambil pelajaran dari perjalanan hidup Adnan Buyung terutama dalam menegakan keadilan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segenap anak bangsa kita harapkan menarik pelajaran dari pengabdian beliau di berbagai bidang, terutama di bidang hukum, kita harus belajar dari idealismenya dalam menegakan keadilan di negara kita," kata Jimly.
Menurut Jimly, kehilangan Adnan Buyung bukan hanya dirasakan dirinya atau dunia hukum saja. Atas sumbangsih Adnan Buyung selama hidupnya, banyak pihak yang merasa kehilangan. Jimly pun tak lupa mendoakan agar Buyung mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
"Perkembangan demokrasi dan hukum kita banyak menerima sumbangan pemikiran beliau. Kita mendoakan yang terbaik dan semoga amal ibadahnya diterima," kata Jimly. (Baca juga:
Bela Anas Urbaningrum, Perseteruan Panjang Buyung-SBY)
Adnan Buyung wafat pada usia 81 tahun. Dia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hukum periode 2007-2009 saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden.
Sebelum menjadi salah satu pengacara kondang di negeri ini, Buyung mengawali kariernya dengan menjadi Kepala Humas Kejaksaan Agung tahun 1957-1968. Dia juga pernah menjadi anggota DPRS/MPRS periode 1966-1968, dan Ketua Dewan Pengurus Lembaga Bantuan Hukum tahun 1970-1986. (Baca juga:
Kisah Ruhut Saat Bertugas Bersama Adnan Buyung di Atambua)
Buyung juga pernah menjadi Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia periode 1981-1983. Konsultan Hukum Adnan Buyung & Associates yang dia dirikan sejak 1969 sampai saat ini masih terus menangani sejumlah kasus hukum.
(hel)