Adnan Buyung, Pembimbing Tetangga Berdaya Luar Biasa

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Jumat, 25 Sep 2015 06:00 WIB
Adnan Buyung pernah membantu warga sekitar rumahnya menggagalkan pembangunan apartemen karena bermasalah.
Adnan Buyung Nasution. (dok Adnan Buyung Law Firm)
Jakarta, CNN Indonesia -- Karangan bunga memadati sepanjang jalan menuju rumah duka Almarhum Adnan Buyung Nasution. Tertulis berbagai kalangan masyarakat menyampaikan belasungkawa. Mulai dari sahabat hingga Presiden RI mengirim doa.

Tamu yang datang terus berdatangan silih berganti. Rasa duka juga menyelimuti para tetangga Buyung yang tinggal di sekitar Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta. Mereka merasa kehilangan sosok yang menjadi panutan. Di lingkungan rumahnya, Buyung diangkat sebagai pembimbing warga.

"Buat kami beliau seorang bapak yang mengayomi kita semua. Bukan seperti pejabat yang enggak peduli lingkungan," kata Wahyu Aji (42), tetangga Buyung, saat ditemui usai melayat, Rabu (23/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aji mengenang kepedulian Buyung terhadap lingkungan rumahnya. Sekitar tujuh tahun lalu, pernah ada rencana pembangunan apartemen di dekat perumahannya. Warga sekitar khawatir terkena dampak negatif dari pembangunan apartemen tersebut. Misalnya persoalan air dan masalah lingkungan lainnya.

Sebagai ahli hukum, Buyung tak tinggal diam. Pendiri Lembaga Bantuan Hukum ini merespons kegelisahan warga. Dia mendampingi para tetangga untuk mengawal proses hukum.

Setelah ditelusuri, ternyata rencana pembangunan tersebut bermasalah hukum. Mereka mendatangi pihak developer untuk berunding dan menang.

"Apartemen itu hendak berdiri di lahan hijau. Enggak tahu kenapa apartemen bisa punya izin. Beliau (Buyung) bantu, akhirnya (pembangunan) digagalkan," kenang Aji.

Bukan hanya memberikan bantuan hukum, Buyung juga memberikan pendidikan secara langsung kepada warganya tentang persoalan hukum. Kebanyakan orang masih awam dengan persoalan hukum. Namun Buyung tak segan memberikan ilmunya agar warga melek hukum.

"Semangatnya enggak kayak umur delapan puluhan. Energinya luar biasa," imbuh Aji.

Senada dengan Aji, AE Sitompul (71) memiliki kenangan yang sama terhadap Buyung. Tetangga yang tinggalnya bersebelahan dengan rumah Buyung ini menyatakan, pengacara kondang itu begitu dekat dengan warga sekitar. Buyung kerap hadir di sejumlah kegiatan yang diadakan warga.

"Beliau sangat bermasyarakat terlebih kepada kami, tetangga-tetangganya, sangat merakyat, bermasyarakat, dan bergaul enak sama kami semua," kata Sitompul, yang mengaku telah bertetangga dengan Buyung selama dua puluh tahun.

Sitompul mengatakan, terakhir bertemu dengan Buyung ketika momen Halal Bihalal Idul Fitri 2015. Saat itu, Buyung sudah mengalami sakit. Tapi itu bukan penghalang untuk bersosialisasi. Sepulang cuci darah, Buyung langsung menyalami tetangganya. Bahkan dia sempat bercerita tentang kondisi kesehatandan rencana pengobatannya.

"Halal bihalal dia ikut menyanyi. Kalau ada kegiatan apapun di lingkungan kami, beliau tetap hadir," ujar Sitompul.

Buyung memang dikenal ringan tangan. Menurut Sitompul, beberapa kali Buyung menjadi wali nikah bagi tetangganya. Begitu pun saat ada warga yang kesusahan, Buyung mengusahakan datang membantu.

"Beliau enggak menjaga jarak walaupun waktu beliau sangat sibuk. Tetap saja ke warga dibela-belain, tetap menyediakan waktunya," pungkas Sitompul.

Hari ini Buyung meninggal dunia di usia 81 tahun. Komplikasi penyakitnya merenggut nyawa pendukung demokrasi di Indonesia. Kepergian Buyung diiringi takbir malam Idul Adha yang menggema di masjid sekitar rumahnya. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER