Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga Adnan Buyung Nasution mulai memanjatkan doa dan zikir ketika kondisi Bang Buyung - panggilan akrab Adnan- semakin kritis dan harus menjalani perawatan di ICU, Rumah Sakit Pondok Indah.
Tapi rupanya doa dan zikir itu kurang sreg dengan Bang Buyung. Advokat itu ingin sanak keluarganya membacakan zikir versi Bang Buyung.
"Saya punya zikir sendiri," tulis Buyung dalam secarik kertas yang diserahkan kepada anaknya yang ketiga, Rasyid Alam Perkasa Nasution.
(Lihat Juga FOKUS Selamat Jalan Bang Buyung)
Aan, demikian panggilan Rasyid, lantas menghentikan zikir yang selama itu dia gumamkan di samping ayahnya. Dengan saksama dia perhatikan ayahnya yang menulis zikir versi sendiri di atas kertas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wallahu, tawakaltu, wallahi, ilaihi rajiun, subhanallah, rojiun," demikian zikir versi Bang Buyung sebagaimana ditulis dalam carikan kertas yang diterima Aan.
Sebagai anak Bang Buyung yang dikenal paling tekun beragama, Aan mengaku baru tahu ayahnya punya zikir khusus sendiri. Setelah kertas itu diterima, keluarga pun ramai-ramai membacakan zikir versi Bang Buyung.
Namun, maut sudah digariskan. Bang Buyung harus tutup usia. Kepada Aan, Bang Buyung minta dimakamkan di sebelah mendiang putra pertamanya, Iken Basya Rinanda Nasution.
Aan pun menjadi orang terakhir yang melepas kepergian Bang Buyung. Sebelum tanah mengubur jasad almarhum, Aan mengumandangkan azan di liang lahat untuk melepas kepergian sang ayah.
Semasa hidup, Bang Buyung mempelopori banyak hal bagi tanah air. Dia merupakan salah satu pendiri beberapa lembaga terkenal dan dihormati mulai dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Harian Kedaulatan Rakyat dan Kantor Berita ANTARA.
Sebelum menjadi salah satu pengacara kondang di negeri ini, Buyung mengawali kariernya dengan menjadi Kepala Humas Kejaksaan Agung tahun 1957-1968. Dia juga pernah menjadi anggota DPRS/MPRS periode 1966-1968, serta Ketua Dewan Pengurus Lembaga Bantuan Hukum tahun 1970-1986.
Berkat jasa Buyung pulalah, banyak advokat di tanah air yang mulai berganti haluan dari hanya sekadar memburu uang menjadi advokat yang memiliki landasan kemanusiaan dan moral yang kuat.
(utd)