Berkat Bang Buyung, Benny K Harman Raih Gelar Doktor

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 24 Sep 2015 11:39 WIB
Adnan Buyung adalah pembimbing dan penguji pimpinan Komisi Hukum DPR itu saat mengambil doktoral di Universitas Indonesia.
Pimpinan Komisi III Aziz Syamsudin (kedua kanan) bersama Wakil Pimpinan Komisi III Junaidi Mahesa (kedua kiri), Benny K Harman (kanan), Asril Mulfachri Harahap (kiri) setelah rapat pengesahan pimpinan Komisi I DPR RI, Jakarta, Rabu 29 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Demokrat Benny K Harman masih ingat ketika almarhum Adnan Buyung Nasution menyemangati dia untuk mengejar program doktoral di Belanda. Namun dengan berbagai macam pertimbangan, Benny memilih melanjutkan pendidikan S-3 nya di negeri sendiri.

Pimpinan komisi yang membidangi bidang hukum di parlemen itu menilai sosok Bang Buyung sebagai mentor terutama di bidang hukum dan HAM. Sebab lewat penilaian Bang Buyung pula, Benny akhirnya bisa meraih gelar Doktor Hukum di Universitas Indonesia.

"Dia mendorong saya ambil doktor hukum di Leiden meski akhirnya saya ambil di UI dan dia menjadi salah satu pembimbing dan penguji saya di Fakultas Hukum UI tahun 2006," kata Benny kepada CNN Indonesia, Rabu (23/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bang Buyung bagi Benny adalah pejuang hukum dan HAM yang sangat konsisten dan tidak pernah lelah sepanjang hidupnya. Benny mengatakan, Bang Buyung rela berkorban materi bahkan rela dipenjara oleh rezim Orde Baru karena gigihnya memperjuangkan HAM dan demokrasi.

"Bangsa ini kehilangan putera terbaiknya di bidang hukum dan HAM. Bang Buyung seorang yang berintegritas dan berani, kekuasaan bukan tujuan baginya," kata Benny.

Rasa kehilangan atas kepergian pengacara senior di Indonesia itu tak hanya diratapi oleh Benny. Sejumlah kolega dia di Komisi III DPR pun merasakan hal serupa. Kepergian Bang Buyung menjadi semacam kehilangan sosok ikon pembela HAM tanah air.

Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo menganggap pengabdian dan penghayatan Bang Buyung sudah menjadi fondasi kokoh yang akan terus menjiwai perjuangan rakyat menegakan hukum dan HAM di negara ini.

Pada figur Bang Buyung pula, kata Bamsoet, semua orang bisa melihat contoh nyata tentang keberpihakan seorang pengacara pada kelompok-kelompok masyarakat yang lemah dan tertindas.

"Saya yakin bahwa perjuangan Bang Buyung akan terus menginspirasi orang-orang muda yang peduli pada kelompok-kelompok masyarakat lemah dan tertindas," kata Bamsoet.

Senada dengan Bamsoet, Politisi Partai Demorasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu menganggap sosok Bang Buyung sebagai pejuang yang mengabdikan diri dan hidupnya untuk keadilan dan kemanusiaan.

"'Bang Buyung' adalah panggilan terhornat untuk beliau di dunia aktivis," kata Masinton.

Anggota Komisi III Nasir Djamil mengenal sosok Bang Buyung sebagai senior advokat arif dan bijak saat memberikan pandangannya soal hukum. "Dia suka membela orang yang dalam pandangannya dizalimi oleh aparat penegak hukum," kata Nasir.

Sementara politisi Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding menilai kepergian Bang Buyung ibarat kehilangan tokoh pendekar demokrasi. Sebagai pendiri YLBHI, kata Kadir, Bang Buyung telah banyak memberikan sumbangsih terhadap lahirnya reformasi.

"Semoga beliau husnul khotimah. Alfatihah... " kata Kadir. (hel/hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER