Darmawan Prasodjo Gantikan Puan Karena Mampu Teknokratik

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 25 Sep 2015 15:48 WIB
Kepada Darmawan, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan harapan kepada kadernya yang memiliki kemampuan teknokratik dapat mendukung penuh tugas Presiden Jokowi.
Darmawan Prasodjo (kanan) mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan harapan kepada kadernya yang memiliki kemampuan teknokratik dapat mendukung penuh tugas Presiden Jokowi. (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi Kantor Staf Presiden (KSP) Darmawan Prasodjo ditunjuk untuk menggantikan Puan Maharani di kursi legislatif. Menanggapi hal itu, dia mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menginginkan kadernya memiliki kemampuan teknokratik.

Pria yang akrab disapa Darmo ini mengaku telah berdiskusi dengan Megawati. Dalam diskusi itu, tutur dia, Mega mengutarakan keinginannya agar para kader partai banteng, terutama yang memiliki kemampuan teknokratik, dapat mendukung penuh Presiden Jokowi.

"Ibu Ketum ingin para kader punya kemampuan teknokratik untuk mendukung penuh Presiden menjalankan tugas sebaik-baiknya dalam memimpin secara efektif dan efisien," ujar Darmo di Bina Graha, Jakarta Pusat, Jumat (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Darmo enggan menjelaskan tentang statusnya jika dia benar-benar harus menggantikan Puan. "Ya diinterpretasikan sendiri. Di sini, Deputi Monev kan sangat teknokratik, non-political assignment," katanya.

PDIP telah menentukan tiga nama pengganti untuk Puan Maharani, Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung. Tiga nama pengganti tersebut adalah Darmawan Prasodjo, Eva Kusuma Sundari dan Tuti N Roosdiono.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Darmawan yang saat ini menjabat sebagai Deputi di Kantor Staf Presiden diplot sebagai pengganti Puan. Sementera Eva Kusuma selama ini dikenal sebagai juru bicara partai menggantikan Pramono. Nama terakhir, Tuti Roosdiono menggantikan Tjahjo Kumolo.

"Kami kemarin sudah rapat Dewan Pimpinan Pusat, kami memang mempersiapkannya cukup lama lantaran yang digantikan adalah orang-orang besar," kata Hasto ditemui di kantor DPP PDI Perjuangan, beberapa hari lalu.

Darmawan, menurut Hasto, terpilih selain karena meraih perolehan suara terbanyak kedua di bawah Puan, juga punya kompetensi di bidang energi. Dia akan ditugaskan di Komisi VII DPR.

Namun meski begitu, PDI Perjuangan masih memberikan kesempatan kepada Darmawan untuk memilih menerima tugas partai atau tetap menjadi deputi di Kantor Staf Presiden.

Sementara untuk Eva, meski tidak mendapatkan suara terbanyak setelah Pramono di daerah pemilihan Jawa Timur VI, namun dia dinilai cocok untuk menggantikan Pramono.

Sedangkan pengganti Tjahjo, PDI Perjuangan memilih Tuti yang memiliki keterampilan dalam bidang seni dan juga merupakan pembina dari kelompok kesenian.

"Beliau juga memiliki kemampuan diplomasi yang baik," kata Hasto.

Dengan dipilihnya ketiga orang tersebut, PDI Perjuangan menegaskan persoalan pergantian antar waktu (PAW) tidak perlu dipermasalahkan lagi. Hasto menegaskan lamanya pemilihan ketiga orang tersebut murni karena PDI Perjuangan memikirkan soal pengganti yang sepadan dengan Puan, Tjahjo, dan Pramono.

"Jadi intinya semua tak ada masalah lagi, hanya tingga Darmawan yang masih butuh konfirmasi," ujarnya. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER