Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan tidak adanya aktifitas yang dilakukan warga bisa memicu peluang terjadinya konflik. Hal tersebut disampaikan Khofifah usai melakukan kunjungan ke Kabupaten Tolikara, Papua.
"Di mana saja, kalau orang enggak ada aktifitas, diberi stimulan kecil bisa terprovokasi. Kalau punya aktifitas bisa jadi bagian aktualisasi potensi yang mereka miliki. Itu yang saya lihat di banyak tempat termasuk Tolikara," kata Khofifah kepada CNN Indonesia beberapa waktu lalu.
Khofifah bercerita ketika dia berkunjung ke Tolikara pada bulan Juli lalu, dia melihat banyak anak muda duduk-duduk di emperan toko tidak melakukan aktifitas apapun.
"Saya lihat sepintas. Wah, ini harus diberi pekerjaan mereka. Pekerjaan apa," kata Khofifah.
Lalu, Khofifah berpikir mengenai potensi ekonomi dari sektor pertanian di Tolikara, yang menurutnya luar biasa. Dia melihat beberapa kabupaten di Pegunungan Tengah, misalnya Puncak Jaya, memiliki potensi pertanian dengan kualitas premium asalkan diberi tempat perluasan budidaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya beli di pasar, kok, ada terong Belanda dengan kualitas premium.Selain itu, kentangnya, besar sekali. Jadi, ini bisa dimanfaatkan untuk menambah kegiatan warga," kata Khofifah.
Khofifah menyatakan para ibu di Tolikara juga bisa menjual makanan dari hasil pertanian di sana. Misalnya, membuat keripik pisang.
"Saya sampaikan ke istri-istri camat dan kepala distrik,'apakah nanti saya kirim orang atau ibu-ibu yang ke Jakarta'," kata Khofifah.
Sementara itu, ditanyai mengenai situasi terkini di Tolikara, Khofifah mengatakan saat ini kondisi di sana kondusif. Dalam artian, komunikasi antar pemeluk agama yang berbeda terjalin berkat fasilitasi Gereja Injil di Indonesia (GIDI) dan beberapa ustad seperti diantaranya ustad Ali Mochtar serta Bupati Tolikara.
"Saya juga cukup lama ketemu beberapa ustad terutama ustad Ali Mochtar yang selama ini membantu komunikasikan komunitas muslim dan GIDI serta pemerintah, termasuk pusat. Ia sering bangun komunikasi itu," kata Khofifah.
Khofifah juga mengatakan untuk menekan potensi konflik di Indonesia Timur, terutama Papua, pemerintah butuh membangun infrastruktur terutama konektivitas. Hal itu penting mengingat potensi alam, yakni dari sektor pertanian, sangat mengandalkan peningkatan infrastruktur.
"Kalau jalan antar pegunungan itu bisa dibuka, connectivity potensi alam, dan peningkatan Sumber Daya Alam (SDA) mereka akan mengalami percepatan," ujar Khofifah.
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah petinggi negara seperti Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Kemanan Yoedhi Swastono dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian melakukan pemantauan jalannya salat Idul Adha di Kabupaten Tolikara, Papua.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan kondisi Idul Adha di Tolikara berlangsung aman dan lancar. Ia mengatakan suasana tetap aman dan kondusif mulai dari Salat Id di Musala Khairul Ummah hingga pemotongan kurban.
(utd)