Pimpinan DPR Sebut Kebakaran Hutan Bencana Nasional

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 11:19 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Agus Hermanto, menyebut kebakaran hutan saat ini telah merugikan rakyat. Pemerintah pun diminta bersikap tegas.
Kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (28/9). (Detikcom/Chaidir Anwar Tanjung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Agus Hermanto, meminta pemerintah menetapkan kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan sebagai sebuah bencana nasional karena telah merugikan rakyat banyak.

"Saya minta pemerintah harus tegas dan trengginas menetapkan (kebakaran hutan dan lahan) bencana nasional, karena telah merugikan rakyat" kata Agus di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (29/9).

Agus menilai, saat ini pemerintah belum cukup serius menangani pemadaman kebakaran hutan, sehingga kejadian masih terus berlangsung. Alasannya, dampak dari kebakaran pun masih terus meluas di beberapa wilayah dan menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat pemerintah tidak begitu serius menangani ini, dan penanggulangannya kurang serius juga," kata Agus.

Menurutnya, jika pemerintah dapat menetapkan kebakaran hutan dan lahan ini sebagai bencana nasional, maka penanganannya akan lebih maksimal. Hal ini dikarenakan, anggaran yang digunakan juga mencakup lingkup nasional.

"Ini sudah patut dijadikan bencana nasional, dan apabila ini dijadikan secara nasional, maka anggarannya juga ditangani secara nasional," ujar Agus.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kalimantan Tengah, termasuk ibu kotanya Palangkaraya, berada pada kategori sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan batas akhir level berbahaya ISPU berada pada angka 500. Sedangkan, di Palangkaraya telah menembus angka 2.000.

“ISPU 2.314. Sementara penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sampai tanggal 27 September kemarin di Provinsi Kalteng berjumlah 11.522 orang,” kata Kepala Pusat Dana Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada media, kemarin, Senin (28/9).

Selain itu, menurut Sutopo faktor alam di kawasan Sumatera dan Kalimantan menjadi penghambat proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Akibatnya, wilayah tersebut dan sekitarnya kemungkinan akan merasakan dampak karhutla sampai akhir tahun.

Hal ini dikarenakan cuaca yang kering serta terbatasnya air menyebabkan api sulit dipadamkan, ditambah lahan yang luas dan mayoritas tersebar tumbuhan gambut yang mudah kembali terbakar.
(meg/meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER