Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah untuk meminta penjelasan pada otoritas Arab Saudi terkait kronologi musibah Mina.
Pasalnya, kata Saleh yang menjadi Tim Pengawas Haji DPR itu sampai sejauh ini kronologi terkait musibah tersebut masih simpang siur. Dikhawatirkan jika tidak diungkap secara jelas, akan ditafsirkan secara berbeda. “Akibatnya, ada kecenderungan beberapa pihak yang menjadikannya sebagai komoditas politik di tingkat internasional,” kata Saleh kepada CNN Indonesia, Rabu (30/9).
Menurut politikus PAN itu Tim Pengawas Haji DPR menerima laporan bahwa ada 7.000 kamera yang dipasang oleh otoritas Saudi di hampir semua tempat penyelenggaraan ibadah haji termasuk di Jalan Al-'Arab 204. “Kebetulan saya sudah mencari informasi dari berbagai sumber berita dari media internasional. Banyak media yang mengkonfirmasi keberadaan kamera CCTV tersebut,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh menekankan pelacakan terhadap kronologi peristiwa sangat penting dikarenakan dua hal. Pertama, kronologi itu dapat menyelesaikan perdebatan dan kesimpangsiuran atas apa yang terhadi. Kedua, kronologi ini dapat dijadikan sebagai catatan kritis untuk memperbaiki pelayanan haji di tahun-tahun mendatang.
Pemerintah Indonesia dinilai mempunyai hak untuk ikut melakukan investigasi terhadap kronologi musibah tersebut. Pasalnya, jemaah haji Indonesia adalah terbesar di dunia yang menunaikan haji di Tanah Suci. Selain itu, jemaah haji Indonesia termasuk jemaah yang banyak menjadi korban dalam peristiwa itu.
Tentu, lanjut dia, pemerintah Indonesia perlu menjelaskan peristiwa tersebut secara terbuka pada keluarga korban dan masyarakat secara luas. "Pemerintah tak boleh hanya mengatakan bahwa ini takdir dari Allah,” kata Saleh.
Lebih dari itu, pemerintah perlu menyampaikan apa sesungguhnya yang terjadi. “Sebab tugas negara adalah melindungi segenap warga negaranya baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar Saleh.
Korban Tewas Peristiwa Mina BertambahAdapun perkembangan jemaah haji korban meninggal peristiwa Mina sampai dengan hari ini, Rabu (30/9) hingga pukul 02.00 WAS, disebutkan oleh Kepala Daker Mekah Kementerian Agama Arsyad Hidayat jumlahnya bertambah.
“Jemaah yang wafat pada rilis kami sebelumnya sebanyak 46 orang, yaitu 42 orang jemaah haji asal Indonesia dan 4 orang WNI mukimin, saat ini bertambah menjadi 57 orang,” kata Arsyad dalam keterangannya yang diterima CNN Indonesia.
Sedangkan jemaah yang cedera dan dirawat rumah sakit Arab Saudi yang pada rilis sebelumnya adalah sebanyak 5 orang, pada hari ini tidak ada penambahan jemaah cedera yang pulang ke pemondokan.
“Sementara jumlah jemaah haji yang dilaporkan belum kembali, berkurang dari yang semula dilaporkan sebanyak 89 orang menjadi 78 orang,” tuturnya.
Arsyad menyatakan pihaknya akan terus berupaya mencari jemaah haji yang masih belum diketemukan sampai dengan saat ini dan akan dikabarkan dalam kesempatan waktu sesegera mungkin. “Ini untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Indonesia,” kata dia.
(obs)