Jemaah Haji Susah Dihubungi Karena Ganti Nomor Ponsel Lokal

Resty Armenia | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Sep 2015 19:23 WIB
DPR menerima laporan bahwa beberapa jemaah yang diduga hilang sudah ada yang kembali ke maktab, pemondokan, atau rombongan.
Suasana di Mina saat penyelenggaraan ibadah haji 2015, Arab Saudi. (Detik Foto/Gagah Wijoseno)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Pengawas DPR Republik Indonesia mendesak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk lebih proaktif memperbarui data jemaah yang wafat, dirawat, dan yang masih hilang dalam tragedi Mina, Arab Saudi. Hal itu perlu dilakukan mengingat nomor kontak jemaah haji tersebut berubah sehingga sulit dihubungi.

Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, belum lagi ada laporan bahwa beberapa jemaah yang diduga hilang sudah ada yang kembali ke maktab, pemondokan, atau rombongan.

"Kami menemukan ada jemaah yang ternyata mengganti nomor ponsel Indonesia menjadi nomor lokal. Jadi, kalau nomor lama dihubungi, tentu tidak bisa menjawab" ujar Saleh ketika dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (26/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat yang sama, imbuh Saleh, PPIH juga diminta untuk memperbarui data korban wafat, karena ada beberapa korban yang diakui oleh teman atau keluarganya yang melihat secara langsung bahwa para korban telah wafat pada saat kejadian. Ia berpandangan, pengakuan tersebut harus didata untuk dikonfirmasi dan dicari jenazahnya di rumah sakit tempat menyimpan jenazah korban.

"Sejauh ini ada jemaah yang melihat langsung korban wafat. Jenazahnya tentu sudah dibawa ke rumah sakit. Pihak pemerintah kita sudah semestinya membawa data itu ke pihak otoritas rumah sakit di Saudi untuk diidentifikasi," kata dia.

Saleh menjelaskan, dalam konteks ini Tim Pengawas Haji DPR mendesak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk mencari jalan bagaimana agar proses identifikasi jemaah yang menjadi korban bisa dilakukan segera.

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional ini berharap dalam waktu dekat kepastian tentang data korban sesungguhnya bisa diperoleh, sehingga pemerintah dapat memikirkan langkah berikutnya yang harus diambil dalam upaya pengamanan dan perlindungan jamaah Indonesia.

Saleh mengungkapkan, timnya juga telah berhasil menemukan jemaah haji atas nama Santoro Sastro Suwito dengan nomor paspor B 1045673 dari kloter SUB 61 yang tinggal di Hotel Jalael Sektor 3.

"Sekarang posisi jemaah haji ada di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) Mekkah," ujar dia. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER