Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya telah memeriksa enam orang staf dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait penembakan yang terjadi di kantor kementerian tersebut di Jakarta, awal bulan ini.
"Dari Kementerian sudah diperiksa ya, ada enam orang dari staf khusus," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Muhammad Iqbal kepada CNN Indonesia.
Walau demikian, keenam saksi tersebut tidak ada yang menyebutkan keterangan terkait motif penembakan ini. Hingga kini, Kepolisian belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi latar belakang penembakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, penyidik baru bisa menduga tembakan dilepaskan dari senjata berkaliber 9 milimeter. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan ukuran proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Ada kemungkinan pelaku menggunakan senjata rakitan. Itu karena alur pelurunya tidak beraturan," kata Iqbal.
Senjata itu, kata Iqbal, bisa jadi berlaras pendek atau berlaras panjang dengan spesifikasi khusus. Walau demikian, Iqbal belum berani menyimpulkan apa-apa.
"Kami masih upayakan penyelidikan. Tim kami bekerja terus," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman juga mengatakan dirinya tidak merasa diteror dengan adanya peristiwa ini.
Ketika peristiwa penembakan terjadi, dirinya sedang berada di luar kota. Ia mendapat laporan bahwa ruangan kerja staf khusus Menteri ESDM yang tertembak berada di seberang ruangannya.
"Waktu itu saya lagi tidak di Jakarta. Itu ruangannya Pak Wawan, ruangan saya di seberangnya," kata Jarman.
Ia mengaku selama 4,5 tahun dirinya menjabat sebagai Dirjen di Kementerian ESDM, tidak pernah sekalipun menerima teror semacam itu.
"Motifnya saya tidak tahu, karena selama ini belum ada yang meneror diri saya," katanya.
Penembakan gedung lantai 4 pada Kamis siang (10/9) menimpa ruangan salah satu staf khusus menteri ESDM Widyawan Wiraatmaja. Saat itu ruangan sedang kosong. Menteri Sudirman Said dan anggotanya sedang menggelar rapat di ruangan yang tak jauh dari tempat kejadian.
(rdk)