Polda Metro Jaya Terus Kembangkan Kasus Dwelling Time

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 02:32 WIB
Polda Metro Jaya menyatakan masih terus mengembangkan kasus dugaan suap dalam proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/9). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menyatakan masih terus mengembangkan kasus dugaan suap dalam proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Proses penyidikan berjalan, pengembangan juga berjalan dan tidak akan berhenti. Sekarang sedang mendalami dugaan permainan kuota garam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Muhammad Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (22/9).

Iqbal menjelaskan, tersangka terakhir yang ditahan penyidik, Chindra Johan, menjadi kunci pengembangan perkara yang juga dikenal sebagai kasus dwelling time tersebut. "CJ adalah tersangka yang mengarah ke sini (permainan kuota impor garam)."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Jumat dua pekan lalu, Chindra menyerahkan diri kepada polisi setelah dimasukkan ke dalam daftar buron interpol lewat red notice. Langkah ini dilakukan karena Chindra diketahui tengah berada di Singapura.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Mujiyono mengatakan, berkas perkara Chindra akan dikirimkan ke Jaksa Penuntut Umum menyusul lima tersangka lainnya dalam waktu dekat. "Ya secepatnya, kalau pemeriksaan sudah beres, kami kirim ke jaksa.”

Untuk berkas perkara lima tersangka lainnya, hingga kini masih ditelaah oleh jaksa. Jika sudah dinyatakan lengkap alias P21, maka jaksa akan melanjutkan proses hukum ke tahap penuntutan.

Lima tersangka yang berkasnya sudah lebih dulu dilimpahkan adalah Hendra Sudjana, Musafah, Imam Ariatna, Eryatie Kuwandi, dan bekas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER